Rudal Houthi Serang Israel, Jet Tempur Zionis Balas Bombardir Yaman
loading...
A
A
A
Dalam posting berikutnya, dia menambahkan: "Kami tidak akan meninggalkan Gaza, bahkan jika kami mati."
Sementara itu, jet-jet tempur Zionis Israel membombardir situs militer di sepanjang bantai baray dan wilayah pedalaman di Yaman yang diklaim milik pasukan Houthi.
Serangan pada Kamis pagi tersebut menandai operasi pertama militer Zionis di Yaman sejak September lalu. Operasi tersebut dilaksanakan di bawah arahan Direktorat Intelijen dan Angkatan Laut Israel, menyusul persetujuan Menteri Pertahanan Israel Katz atas rencana serangan tersebut.
IDF mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mencegah penggunaan fasilitas yang menjadi sasaran untuk operasi militer, termasuk penyelundupan senjata Iran.
"IDF melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer Houthi di Yaman—termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi di Sanaa, yang telah digunakan Houthi dengan cara yang secara efektif berkontribusi pada aksi militer mereka. Israel tidak akan ragu untuk bertindak guna mempertahankan diri dan warganya dari serangan Houthi," kata juru bicara IDF Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan.
Media Yaman melaporkan bahwa dua pembangkit listrik utama di dekat ibu kota Sanaa, Haziz di selatan dan Dhahban di utara, terkena serangan, yang mengakibatkan sebagian besar wilayah sekitarnya tanpa listrik.
Selain itu, saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan serangan terhadap fasilitas minyak di Ras Issa dan pelabuhan Hodeidah, tempat beberapa lokasi menjadi sasaran.
"IDF [Pasukan Pertahanan Israel] bertekad untuk terus beroperasi melawan semua ancaman yang ditujukan kepada warga Negara Israel, di mana pun diperlukan," imbuh pernyataan IDF.
Operasi tersebut, yang direncanakan selama beberapa minggu, berlangsung sekitar 2.000 kilometer (1.200 mil) dari wilayah Israel, jauh di dalam Yaman.
Puluhan jet tempur dan pesawat tambahan berpartisipasi dalam misi tersebut, dengan pengisian bahan bakar udara yang memungkinkan jangkauan operasi yang lebih luas.
Sementara itu, jet-jet tempur Zionis Israel membombardir situs militer di sepanjang bantai baray dan wilayah pedalaman di Yaman yang diklaim milik pasukan Houthi.
Serangan pada Kamis pagi tersebut menandai operasi pertama militer Zionis di Yaman sejak September lalu. Operasi tersebut dilaksanakan di bawah arahan Direktorat Intelijen dan Angkatan Laut Israel, menyusul persetujuan Menteri Pertahanan Israel Katz atas rencana serangan tersebut.
IDF mengatakan serangan tersebut bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mencegah penggunaan fasilitas yang menjadi sasaran untuk operasi militer, termasuk penyelundupan senjata Iran.
"IDF melakukan serangan tepat sasaran terhadap target militer Houthi di Yaman—termasuk pelabuhan dan infrastruktur energi di Sanaa, yang telah digunakan Houthi dengan cara yang secara efektif berkontribusi pada aksi militer mereka. Israel tidak akan ragu untuk bertindak guna mempertahankan diri dan warganya dari serangan Houthi," kata juru bicara IDF Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan.
Media Yaman melaporkan bahwa dua pembangkit listrik utama di dekat ibu kota Sanaa, Haziz di selatan dan Dhahban di utara, terkena serangan, yang mengakibatkan sebagian besar wilayah sekitarnya tanpa listrik.
Selain itu, saluran Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan serangan terhadap fasilitas minyak di Ras Issa dan pelabuhan Hodeidah, tempat beberapa lokasi menjadi sasaran.
"IDF [Pasukan Pertahanan Israel] bertekad untuk terus beroperasi melawan semua ancaman yang ditujukan kepada warga Negara Israel, di mana pun diperlukan," imbuh pernyataan IDF.
Operasi tersebut, yang direncanakan selama beberapa minggu, berlangsung sekitar 2.000 kilometer (1.200 mil) dari wilayah Israel, jauh di dalam Yaman.
Puluhan jet tempur dan pesawat tambahan berpartisipasi dalam misi tersebut, dengan pengisian bahan bakar udara yang memungkinkan jangkauan operasi yang lebih luas.