Bak Lautan Manusia, Ini Salat Jumat Pertama Rakyat Suriah Tanpa Rezim Assad

Sabtu, 14 Desember 2024 - 07:59 WIB
loading...
A A A
Setelah konflik Suriah yang panjang dan brutal, kekhawatiran dalam komunitas Alawite tetap terasa, menurut analis politik Samer Dahy.

Berbicara kepada TNA, Dahy, yang merupakan seorang Alawite, mencatat bahwa sementara kaum Alawite bergulat dengan ketidakpastian tentang masa depan, tidak adanya tindakan balas dendam yang meluas sejauh ini telah memberikan sejumlah kepastian.

"Rezim Assad telah memecah belah rakyat, dan sekarang, untuk pertama kalinya, kita memiliki kesempatan untuk memupuk persatuan," kata Dahy, mencerminkan sentimen yang berkembang di antara banyak warga Suriah.

Dia mengungkapkan pandangan optimis yang hati-hati tentang masa depan, namun menyesalkan penderitaan berkepanjangan yang dialami penduduk karena penolakan pemerintah untuk memenuhi bahkan hak-hak yang paling mendasar.

"Kita bisa mencapai momen ini lebih cepat jika Assad mendengarkan rakyat. Sebaliknya, dia memilih untuk menyerang warganya sendiri, yang menyebabkan kematian ribuan orang. Bahkan mereka yang pernah mendukungnya sekarang mengungkapkan keterkejutan atas peristiwa mengerikan di Saydnaya, tidak menyadari sejauh mana kebrutalannya," kata Dahy, yang menunjukkan bahwa Assad telah mengasingkan sebagian besar bekas basisnya.

Analis tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa kepergian Assad yang tiba-tiba merupakan titik kritis bagi banyak penganut Alawite, yang memutuskan ikatan kesetiaan yang dianggap ada.

"Mereka merasa ditinggalkan olehnya," tegas Dahy, menyinggung kekhawatiran yang berkembang dalam sekte tersebut.

Namun, ia tetap berharap untuk masa depan yang inklusif bagi Suriah. "Kini, kita berada di persimpangan jalan. Suriah memiliki kesempatan nyata untuk membangun kembali dan bangkit sebagai negara bersatu yang layak mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Kita telah mengalami penderitaan yang luar biasa; sekarang saatnya untuk mendambakan masa depan yang mencakup seluruh rakyat Suriah,” paparnya.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0934 seconds (0.1#10.140)