Ini Analisis Nasib Timur Tengah Jika Pemberontak Suriah Gulingkan Rezim Assad

Minggu, 08 Desember 2024 - 07:42 WIB
loading...
A A A
Iran telah menggunakan Suriah untuk memperluas pengaruh regionalnya melalui kelompok-kelompok proksi yang ditempatkan di negara tersebut. Republik Islam tersebut, bersama dengan proksinya yang paling tangguh, Hizbullah, telah terbukti berperan penting dalam mempertahankan kekuasaan Assad, dengan membantu pasukan pemerintah Suriah mendapatkan kembali wilayah yang hilang, sambil mengirimkan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) sendiri untuk memberi nasihat kepada militer Assad.

Setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangannya ke Israel pada bulan Oktober tahun lalu, Hizbullah mulai saling tembak dengan Israel, yang memicu serangan balasan Israel yang mengakibatkan terbunuhnya petinggi kelompok tersebut dan melemahkan kemampuannya secara signifikan.

Akibatnya, Hizbullah menarik pasukannya keluar dari Suriah untuk fokus pada perangnya dengan Israel, yang membuat Assad terekspos, kata para pakar.

Di Suriah, Israel secara konsisten menargetkan personel Iran dan rute pasokan yang digunakan untuk mentransfer senjata ke proksinya.

Jatuhnya Aleppo dan kemungkinan kota-kota lain yang berbatasan dengan Lebanon dapat semakin mengganggu rute tersebut, yang menempatkan Iran dalam posisi yang sulit.

Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan kepada outlet berita Qatar; Al Araby Al Jadeed, bahwa Teheran akan mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke Suriah jika diminta oleh rezim Assad.

Namun, meningkatkan perang di Suriah dapat merusak upaya Iran untuk mengejar diplomasi dengan negara-negara Barat dan Arab.

“Kehilangan Suriah akan menjadi pukulan besar bagi Iran,” kata Parsi.

“Investasi yang dilakukan Iran di Suriah sangat signifikan, ini merupakan jembatan darat penting menuju Lebanon, tetapi juga aliansi yang dimiliki Iran dengan rezim Assad telah berlangsung sepanjang sejarah Republik Islam,” ujarnya.”

Iran mungkin juga menggunakan proksinya di wilayah tersebut sebagai daya ungkit dalam pembicaraan potensial dengan pemerintahan Trump yang akan datang, kata Parsi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1570 seconds (0.1#10.140)