Ulama Iran: Dubes Inggris Lebih Baik Diusir Daripada 'Dimutilasi'

Kamis, 16 Januari 2020 - 10:53 WIB
Ulama Iran: Dubes Inggris Lebih Baik Diusir Daripada Dimutilasi
Ulama Iran: Dubes Inggris Lebih Baik Diusir Daripada 'Dimutilasi'
A A A
TEHERAN - Ulama garis keras terkemuka Iran, Ayatollah Ahmad Alamolhoda mengatakan, mengusir duta besar Inggris akan menjadi hal terbaik yang bisa terjadi padanya dari pada dipotong menjadi bagian-bagian kecil oleh pendukung Jenderal Qassem Soleimani. Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) itu tewas dalam sebuah serangan udara yang dilakukan oleh drone Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak.

Alamolhoda adalah imam shalat Jumat di kota suci Syiah Mashhad sebelah timur Iran pekan lalu. Ucapannya itu disampaikan oleh situs berita Eslahat. Video pidatonya pun beredar di media sosial seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (16/1/2020).

Pengadilan Iran pada hari Selasa mengatakan bahwa duta besar Inggris untuk Teheran adalah elemen yang tidak diinginkan, media pemerintah melaporkan. Pernyataan itu dikeluarkan setelah setelah pejabat Iran menuduhnya menghadiri aksi protes ilegal meskipun ia membantahnya.

Kementerian Luar Negeri Iran, yang memanggilnya untuk atas insiden itu, akan bertanggung jawab untuk mengumumkan langkah apa pun untuk mengusir Rob Macaire, yang telah bertugas sejak 2018.

"Berdasarkan peraturan internasional, duta besar Inggris di Iran adalah elemen yang tidak diinginkan," kata juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili kepada wartawan, ketika ditanya tentang utusan Inggris. Ucapannya disampaikan di televisi pemerintah.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan London tidak menerima pemberitahuan resmi bahwa Macaire akan dideportasi, dan menambahkan bahwa tindakan semacam itu sangat disesalkan.

Macaire ditahan secara singkat pada hari Sabtu, yang menurut para pejabat Iran adalah karena ia menghadiri demonstrasi ilegal yang terjadi di tengah kemarahan publik atas pengakuan Iran yang terlambat bahwa militernya menembak jatuh sebuah pesawat penumpang.

Duta Besar Inggris mengatakan dia hadir untuk berjaga-jaga bagi para korban kecelakaan. London pun mengatakan penahanannya merupakan pelanggaran atas konvensi diplomatik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5324 seconds (0.1#10.140)