Turki: Serangan Pemberontak Guncang Suriah, Jangan Menuduh Campur Tangan Asing

Selasa, 03 Desember 2024 - 08:59 WIB
loading...
A A A
"Suriah tidak boleh menjadi pusat kelompok teroris," kata Araghchi mengacu pada faksi oposisi yang melancarkan serangan pekan lalu.

Fidan juga mengatakan, "penting bagi organisasi teror untuk tidak memanfaatkan ketidakstabilan" meskipun dia merujuk pada milisi yang dipimpin Kurdi yang dianggap Ankara sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.

PKK telah memimpin pemberontakan selama puluhan tahun terhadap Turki.

Pasukan Turki dan faksi oposisi yang didukung Turki menguasai sebagian besar wilayah utara Suriah, dan Ankara khawatir bahwa pecahnya pertempuran baru-baru ini dapat meningkatkan arus orang yang melarikan diri melintasi perbatasan.

“Kami tidak ingin warga sipil terbunuh atau kota-kota dibombardir atau orang-orang mengungsi. Kami ingin orang-orang yang mengungsi ini dapat kembali. Arus pengungsi harus dibalikkan,” katanya.

Turki telah menampung sekitar 3,2 juta pengungsi Suriah, menurut data PBB.

Presiden Suriah Bashar al-Assad pada hari Senin mencap serangan oposisi sebagai upaya untuk menggambar ulang peta wilayah tersebut agar sejalan dengan kepentingan AS. Itu disampaikan dalam panggilan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Baik Iran maupun Rusia, yang telah mendukung Assad sejak perang saudara Suriah pecah pada tahun 2011, telah mengatakan bahwa mereka akan membantu Damaskus melawan setelah kehilangan Aleppo, di mana Teheran mengonfirmasi bahwa mereka akan mempertahankan penasihat militernya di Suriah.

Iran telah mengirim ribuan milisi ke Suriah sejak konflik tersebut pecah.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1350 seconds (0.1#10.140)