Trump Peringatkan Iran Tidak Bunuh Demonstran

Senin, 13 Januari 2020 - 03:02 WIB
Trump Peringatkan Iran Tidak Bunuh Demonstran
Trump Peringatkan Iran Tidak Bunuh Demonstran
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan pemerintah Iran agar tidak membunuh para demonstran yang dalam dua hari terakhir melakukan aksi massa di sejumlah kota di Iran. Para demonstran mulai turun ke jalan usai militer negara itu mengaku telah menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraina dan menewaskan seluruh penumpangnnya.

"Kepada para pemimpin Iran - JANGAN MEMBUNUH PROTESTER ANDA," tulis Trump di akun Twitternya, Minggu (12/1). Ia juga memperingatkan bahwa dunia dan yang lebih penting, AS mengawasi.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS "Face the Nation", tepat sebelum tweet Trump itu muncul, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, Trump masih bersedia untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Iran.

"Kami bersedia duduk dan berdiskusi tanpa prasyarat baru ke depan, serangkaian langkah dimana Iran menjadi negara yang lebih normal," kata Menteri Pertahanan Mark Esper pada CBS "Face the Nation."

Lalu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada para pengunjuk rasa? Esper menjawab: "Presiden tidak mengambil prasyarat selain untuk mengatakan kami bersedia bertemu dengan pemerintah Iran."

"Saya hanya berpikir Anda melihat rezim yang sangat korup, sehingga rakyat Iran akhirnya berdiri dan berusaha meminta pertanggungjawaban mereka," kata Esper.

Ketegangan AS-Iran telah meningkat sejak 3 Januari lalu, ketika rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak AS menewaskan seorang komandan tinggi Iran, Qasem Soleimani, di dekat bandara Baghdad.

Iran menanggapi dengan rentetan serangan rudal ke dua pangkalan AS di Irak. Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Tetapi beberapa jam kemudian, unit Pengawal Revolusi Iran menembak jatuh sebuah jet penumpang Ukraina, tak lama setelah pesawat itu lepas landas dari Teheran.

Kematian 176 orang di atas kapal dan pemimpin Iran yang terlambat mengakui bahwa pasukannya mengira pesawat itu sebagai rudal jelajah, telah memicu protes kemarahan terhadap rezim tersebut. Demonstran yang turun ke jalan mendesak para pemimpin Iran untuk mundur.

"Kami tidak mengharapkan serangan lebih lanjut. Tetapi jika Anda melihat apa yang terjadi di lapangan hari ini, Anda baru saja kemarin di Teheran dan kota-kota lain, warga Iran meneriakkan, 'matilah Ayatollah,'" katanya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7313 seconds (0.1#10.140)