6 Fakta Sara Duterte, Wapres Filipina Titipan Bapaknya yang Jabat Presiden Sebelumnya
loading...
A
A
A
Pada tahun 2010, ia menggantikan ayahnya, yang telah menghabiskan masa jabatannya. Sara menduduki posisi Walikota Davao City dari tahun 2010 hingga 2013, sampai ayahnya diizinkan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota lagi.
Setelah satu periode menjabat sebagai wali kota, Sara Duterte berfokus menjadi pengacara. Ia kemudian menjabat sebagai wali kota lagi dari 2016 hingga 2022, saat ayahnya menjabat sebagai presiden Filipina.
Prioritas kebijakan Sara Duterte meliputi perdamaian dan ketertiban serta penyediaan dukungan mata pencaharian bagi konstituennya.
Dalam survei menjelang tahun pemilihan 2022, ia merupakan calon presiden potensial yang disukai oleh sebagian besar pemilih. Namun ia memilih maju sebagai wakil presiden Filipina.
Keputusannya itu diketahui sempat membuat ayahnya kecewa. Bersamaan dengan perannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte juga menjabat sebagai menteri pendidikan.
Ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Sara sempat dikritik banyak pihak setelah menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri. Ia juga disebut menerima dana rahasia dan intelijen sebesar jutaan peso serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari.
Setelah kasus itu, Sara langsung mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri pendidikan dua tahun setelah diangkat.
Lihat Juga: Bongkar Kasus Narkotika, Irjen Pol Winarto: Tindak Lanjut Program Presiden dan Perintah Kapolri
4. Pernah Menjadi Pengacara
Setelah satu periode menjabat sebagai wali kota, Sara Duterte berfokus menjadi pengacara. Ia kemudian menjabat sebagai wali kota lagi dari 2016 hingga 2022, saat ayahnya menjabat sebagai presiden Filipina.
Prioritas kebijakan Sara Duterte meliputi perdamaian dan ketertiban serta penyediaan dukungan mata pencaharian bagi konstituennya.
5. Pernah Jadi Calon Presiden Potensial
Dalam survei menjelang tahun pemilihan 2022, ia merupakan calon presiden potensial yang disukai oleh sebagian besar pemilih. Namun ia memilih maju sebagai wakil presiden Filipina.
Keputusannya itu diketahui sempat membuat ayahnya kecewa. Bersamaan dengan perannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte juga menjabat sebagai menteri pendidikan.
6. Kontroversi Sara Duterte
Ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Sara sempat dikritik banyak pihak setelah menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri. Ia juga disebut menerima dana rahasia dan intelijen sebesar jutaan peso serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari.
Setelah kasus itu, Sara langsung mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri pendidikan dua tahun setelah diangkat.
Lihat Juga: Bongkar Kasus Narkotika, Irjen Pol Winarto: Tindak Lanjut Program Presiden dan Perintah Kapolri
(sya)