6 Fakta Sara Duterte, Wapres Filipina Titipan Bapaknya yang Jabat Presiden Sebelumnya
loading...
A
A
A
MANILA - Sara Duterte yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina tengah jadi sorotan setelah melakukan ancaman pembunuhan pada Presiden Marcos Jr. Pernyataan itu lantas membuat suasana politik di Manila semakin panas.
Tidak cukup sampai disitu, Sara Duterte juga mengungkapkan jika dirinya telah memerintahkan seseorang untuk membunuh Marcos, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez, jika dirinya sendiri terbunuh.
Putri mantan Presiden Filipina lalu melakukan klarifikasi bahwa pernyataannya tentang "pembunuhan" bukanlah ancaman, dan mengatakan dia hanya menyoroti dugaan ancaman terhadap keamanannya.
Sebagai tanggapannya, Marcos berjanji akan memblokir "upaya kriminal" yang mengancam nyawanya. Biro Investigasi Nasional (NBI) lantas menyampaikan panggilan pengadilan kepada Sara Duterte menyusul pernyataannya.
6 Fakta Sara Duterte
Dikutip dari Rappler, perempuan yang memiliki nama lengkap Sara Zimmerman Duterte lahir pada 31 Mei 1978 di kota Davao. Ia adalah putri dari mantan presiden Rodrigo Duterte dan mantan istrinya, Elizabeth Zimmerman.
Rodrigo Duterte sendiri sempat menjadi Presiden Filipina periode 2016-2022. Dirinya dikenal sebagai Presiden yang mengecam keras penggunaan obat-obatan terlarang di Filipina.
Sara Duterte adalah wakil presiden Filipina ke-15, dan merupakan wakil presiden termuda sepanjang sejarah. Dimana dia diangkat sebagai Wakil Presiden ketika masih berusia 44 tahun pada 2022.
Dalam perjalanan kariernya, Sara sendiri dikenal selalu mengikuti karier politik sang ayah. Mulai ketika menjabat sebagai wakil walikota hingga jadi wakil presiden.
Sara memulai kariernya di panggung politik dengan menjadi Wakil Wali Kota Davao City di tahun 2007, dimana dirinya saat itu mendampingi ayahnya sendiri yang menjabat sebagai Walikota.
Pada tahun 2010, ia menggantikan ayahnya, yang telah menghabiskan masa jabatannya. Sara menduduki posisi Walikota Davao City dari tahun 2010 hingga 2013, sampai ayahnya diizinkan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota lagi.
Setelah satu periode menjabat sebagai wali kota, Sara Duterte berfokus menjadi pengacara. Ia kemudian menjabat sebagai wali kota lagi dari 2016 hingga 2022, saat ayahnya menjabat sebagai presiden Filipina.
Prioritas kebijakan Sara Duterte meliputi perdamaian dan ketertiban serta penyediaan dukungan mata pencaharian bagi konstituennya.
Dalam survei menjelang tahun pemilihan 2022, ia merupakan calon presiden potensial yang disukai oleh sebagian besar pemilih. Namun ia memilih maju sebagai wakil presiden Filipina.
Keputusannya itu diketahui sempat membuat ayahnya kecewa. Bersamaan dengan perannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte juga menjabat sebagai menteri pendidikan.
Ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Sara sempat dikritik banyak pihak setelah menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri. Ia juga disebut menerima dana rahasia dan intelijen sebesar jutaan peso serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari.
Setelah kasus itu, Sara langsung mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri pendidikan dua tahun setelah diangkat.
Lihat Juga: Mantan Presiden Duterte Pilih Turun Takhta dengan Ikut Pemilu Wali Kota, Ada Apa Gerangan?
Tidak cukup sampai disitu, Sara Duterte juga mengungkapkan jika dirinya telah memerintahkan seseorang untuk membunuh Marcos, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez, jika dirinya sendiri terbunuh.
Putri mantan Presiden Filipina lalu melakukan klarifikasi bahwa pernyataannya tentang "pembunuhan" bukanlah ancaman, dan mengatakan dia hanya menyoroti dugaan ancaman terhadap keamanannya.
Sebagai tanggapannya, Marcos berjanji akan memblokir "upaya kriminal" yang mengancam nyawanya. Biro Investigasi Nasional (NBI) lantas menyampaikan panggilan pengadilan kepada Sara Duterte menyusul pernyataannya.
6 Fakta Sara Duterte
1. Putri Mantan Presiden Filipina
Dikutip dari Rappler, perempuan yang memiliki nama lengkap Sara Zimmerman Duterte lahir pada 31 Mei 1978 di kota Davao. Ia adalah putri dari mantan presiden Rodrigo Duterte dan mantan istrinya, Elizabeth Zimmerman.
Rodrigo Duterte sendiri sempat menjadi Presiden Filipina periode 2016-2022. Dirinya dikenal sebagai Presiden yang mengecam keras penggunaan obat-obatan terlarang di Filipina.
2. Wakil Presiden Termuda
Sara Duterte adalah wakil presiden Filipina ke-15, dan merupakan wakil presiden termuda sepanjang sejarah. Dimana dia diangkat sebagai Wakil Presiden ketika masih berusia 44 tahun pada 2022.
Dalam perjalanan kariernya, Sara sendiri dikenal selalu mengikuti karier politik sang ayah. Mulai ketika menjabat sebagai wakil walikota hingga jadi wakil presiden.
3. Mengikuti Karier Sang Ayah
Sara memulai kariernya di panggung politik dengan menjadi Wakil Wali Kota Davao City di tahun 2007, dimana dirinya saat itu mendampingi ayahnya sendiri yang menjabat sebagai Walikota.
Pada tahun 2010, ia menggantikan ayahnya, yang telah menghabiskan masa jabatannya. Sara menduduki posisi Walikota Davao City dari tahun 2010 hingga 2013, sampai ayahnya diizinkan untuk mencalonkan diri sebagai wali kota lagi.
4. Pernah Menjadi Pengacara
Setelah satu periode menjabat sebagai wali kota, Sara Duterte berfokus menjadi pengacara. Ia kemudian menjabat sebagai wali kota lagi dari 2016 hingga 2022, saat ayahnya menjabat sebagai presiden Filipina.
Prioritas kebijakan Sara Duterte meliputi perdamaian dan ketertiban serta penyediaan dukungan mata pencaharian bagi konstituennya.
5. Pernah Jadi Calon Presiden Potensial
Dalam survei menjelang tahun pemilihan 2022, ia merupakan calon presiden potensial yang disukai oleh sebagian besar pemilih. Namun ia memilih maju sebagai wakil presiden Filipina.
Keputusannya itu diketahui sempat membuat ayahnya kecewa. Bersamaan dengan perannya sebagai wakil presiden, Sara Duterte juga menjabat sebagai menteri pendidikan.
6. Kontroversi Sara Duterte
Ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Sara sempat dikritik banyak pihak setelah menolak seruan kenaikan gaji guru sekolah negeri. Ia juga disebut menerima dana rahasia dan intelijen sebesar jutaan peso serta menghabiskannya hanya dalam 11 hari.
Setelah kasus itu, Sara langsung mengundurkan diri dari jabatan sebagai menteri pendidikan dua tahun setelah diangkat.
Lihat Juga: Mantan Presiden Duterte Pilih Turun Takhta dengan Ikut Pemilu Wali Kota, Ada Apa Gerangan?
(sya)