Hong Kong Penjarakan 45 Aktivis Demokrasi dalam Sidang Bersejarah

Selasa, 19 November 2024 - 11:22 WIB
loading...
A A A
Pemerintah China dan Hong Kong mengatakan undang-undang keamanan nasional diperlukan untuk memulihkan ketertiban setelah protes pro-demokrasi massal pada tahun 2019, dan para demokrat telah diperlakukan sesuai dengan hukum setempat.

Ratusan Orang Dukung Para Aktivis


Ratusan orang telah mengantre sejak dini hari di luar pengadilan, banyak yang memegang payung di tengah hujan rintik-rintik saat mereka mencoba mengamankan tempat duduk di ruang sidang utama dan beberapa ruang sidang tambahan.

Pihak berwenang mengerahkan polisi yang ketat di luar Pengadilan Magistrat Kowloon Barat dan beberapa blok di sekitarnya.

"Saya merasa ketidakadilan seperti itu perlu disaksikan," kata Margaret (59), mengenakan jas hujan putih dan masker wajah hitam, yang telah mengantre sejak Minggu sore.

"Saya sudah lama mengikuti kasus mereka. Mereka (para demokrat) perlu tahu bahwa mereka masih memiliki dukungan publik," paparnya, seperti dikutip Reuters.

Setelah persidangan selama 118 hari, 14 dari para demokrat dinyatakan bersalah pada bulan Mei, termasuk warga negara Australia Gordon Ng dan aktivis Owen Chow, sementara dua orang dibebaskan.

Sebanyak 31 orang lainnya mengaku bersalah, termasuk aktivis mahasiswa Joshua Wong dan Benny Tai.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa...
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
AS: Intelijen China...
AS: Intelijen China Berupaya Merekrut Pegawai Pemerintah Amerika Serikat
DPR AS Kenalkan RUU...
DPR AS Kenalkan RUU untuk Bongkar 'Polisi Rahasia' China di Tanah Amerika
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
Sekjen PBB Tegaskan...
Sekjen PBB Tegaskan Tolak Rencana Israel untuk Kendalikan Bantuan Gaza
Digebuk Sanksi Baru...
Digebuk Sanksi Baru 125% oleh Trump, China: AS Tak Akan Menang malah Gagal!
Rekomendasi
Trump Melunak Soal Tarif,...
Trump Melunak Soal Tarif, Kurs Rupiah Balik Menguat usai Hampir Ambruk ke Rp17 Ribu
Wakanda Kacau! Farel...
Wakanda Kacau! Farel Tarek Sentil Isu Viral Lewat Sketsa Komedi
Hanif Dhakiri: Reformasi...
Hanif Dhakiri: Reformasi Impor Positif, harus Beri Ruang Produsen Dalam Negeri
Berita Terkini
Siapa Ksenia Karelina?...
Siapa Ksenia Karelina? Penari Balet AS yang Dibebaskan Rusia setelah Mengakui Berkhianat karena Menyumbang Rp850.000 kepada Ukraina
58 menit yang lalu
Prancis Akan Akui Negara...
Prancis Akan Akui Negara Palestina, Israel Sebut Itu Sebagai Semangat dan Kemenangan bagi Hamas
1 jam yang lalu
5 Miliarder AS Ikut...
5 Miliarder AS Ikut Mendukung Trump, Kini Terpaksa Rugi hingga Rp30.272 Triliun
2 jam yang lalu
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
3 jam yang lalu
Profil Katedral Our...
Profil Katedral Our Lady of Arabia, Gereja 9.000 Meter yang Dibangun Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa
3 jam yang lalu
Mantan PNS Ini Dihukum...
Mantan PNS Ini Dihukum Penjara 468 Tahun dan Denda Rp674,6 Miliar atas Pencucian Uang
4 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved