5 Negara yang Menghukum Mati Para Koruptor

Rabu, 13 November 2024 - 14:01 WIB
loading...
A A A
Di bawah hukum pidana Vietnam, korupsi yang melibatkan jumlah uang yang sangat besar atau menyebabkan kerugian yang signifikan pada ekonomi negara dapat dihukum mati.

Pada 2020, pemerintah Vietnam bahkan memperketat aturan anti-korupsi dan mengarahkan upaya lebih besar untuk membersihkan birokrasi dari koruptor.

Contoh nyata penerapan hukuman ini adalah kasus beberapa pejabat tinggi yang dieksekusi mati karena terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran.

Dalam banyak kasus, pemerintah Vietnam menilai korupsi tingkat tinggi merupakan ancaman bagi kestabilan ekonomi dan sosial negara, serta mengambil tindakan tegas untuk memberikan efek jera.

5. Thailand (sebelumnya)


Thailand pernah memiliki undang-undang yang memungkinkan hukuman mati bagi pelaku korupsi berat, namun belakangan, hukuman tersebut dihapus dan diganti dengan hukuman penjara seumur hidup.

Meskipun tidak lagi menerapkan hukuman mati, pemerintah Thailand tetap menindak tegas kasus korupsi dengan hukuman berat, terutama pada pejabat pemerintah yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan.

Faktor-Faktor yang Mendorong Penerapan Hukuman Mati untuk Korupsi

1. Efek Jera


Beberapa negara percaya bahwa hukuman mati akan memberikan efek jera yang kuat bagi para pelaku korupsi. Korupsi sering kali melibatkan jumlah uang yang sangat besar dan berdampak pada kesejahteraan rakyat.

Dengan menerapkan hukuman mati, pemerintah berharap bahwa calon koruptor akan berpikir ulang sebelum melakukan tindakan tersebut.

2. Krisis Ekonomi dan Sosial


Di negara-negara dengan masalah ekonomi yang kompleks, korupsi sering kali memperparah krisis yang sudah ada.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)