Kabur dari Jepang, Ghosn Jadi Buron Interpol

Jum'at, 03 Januari 2020 - 06:08 WIB
Kabur dari Jepang, Ghosn...
Kabur dari Jepang, Ghosn Jadi Buron Interpol
A A A
TOKYO - Mantan CEO Nissan Carlos Ghosn memang penuh kontroversi. Kini Ghosn dinyatakan sebagai buron Interpol setelah berhasil melarikan diri dari Jepang ke Lebanon. Pada saat bersamaan, Turki juga tengah menyelidiki proses pelarian pria 65 tahun tersebut karena transit di Istanbul.

Ghosn menjadi buron internasional setelah terungkap melarikan diri ke Lebanon yang diklaim sebagai upaya untuk menghindari sistem pengadilan yang “curang” di Jepang. Surat buron Interpol yang menyerukan otoritas setempat untuk menangkap Ghosn telah diterima pasukan keamanan dalam negeri Lebanon. Para pejabat Lebanon belum berkomentar mengenai tindakan yang akan ditempuh.

Pemerintah Jepang juga sepertinya akan meminta Lebanon agar bisa mengekstradisi Ghosn melalui jalur diplomatik. Adapun Pemerintah Prancis kemarin menegaskan tidak akan mengekstradisi Ghosn jika dia tiba di sana karena mereka tidak akan mengekstradisi warga negaranya.

Sumber pengadilan yang dilansir Reuters menyebutkan, pada kasus buron internasional, pemerintah biasanya tidak akan menahan, tetapi paspor mereka akan ditahan dan uang jaminan akan diberlakukan. Lebanon juga tidak memiliki kesepakatan ekstradisi dengan Jepang. Selain itu dia mendapatkan dukungan luas di negara tersebut karena pernah tinggal di sana saat masih kecil. Ghosn juga memiliki banyak investasi perbankan dan properti di Lebanon.

Ghosn juga dikabarkan telah mencari dukungan politik di Lebanon. Dia sudah bertemu dengan Presiden Lebanon Michel Aoun setelah tiba di Beirut pada Senin lalu. Ghosn dikabarkan disambut hangat oleh Aoun. Namun sumber di istana kepresidenan Lebanon membantah pertemuan tersebut. Para pejabat di Lebanon menyatakan Ghosn masuk ke Lebanon secara legal dengan paspor Prancis.

Dalam pernyataan resminya, Ghosn mengungkapkan dirinya berada di Lebanon dan tidak lagi tersandera oleh sistem kehakiman Jepang yang "curang". "Saya tidak melarikan diri dari pengadilan. Saya melarikan diri dari penyidikan politik dan ketidakadilan," ujarnya seperti dilansir Business Insider.

Ghosn yang menghadapi tuduhan pelanggaran finansial yang dibantahnya dalam status tahanan kota dan dicekal ke luar negeri. Ghosn yang memiliki status kewarganegaraan Prancis, Brasil, dan Lebanon berhasil melarikan diri dari Jepang pada Minggu (29/12) meskipun tiga paspornya diserahkan kepada para pengacaranya. Namun Pengadilan Tokyo mengizinkan Ghosn memegang paspor Prancis keduanya. NHK melaporkan, tidak ada data yang menunjukkan keberangkatan Ghosn dari Jepang. Tapi dia berhasil masuk Lebanon dengan menggunakan paspor Jepang.

Beragam rumor tentang bagaimana dia berhasil melarikan diri. Menurut salah satu media Lebanon, Ghosn bersembunyi di sebuah kotak alat musik double bass. Laporan bahwa dia bersembunyi di kotak alat musik selama pelarian dilakukan stasiun televisi berita MTV di Lebanon.

Kemudian dia dibawa dengan pesawat jet pribadi dari Bandara Kansai di Jepang Barat pada 29 Desember lalu menuju Istanbul dan berlanjut ke Lebanon. Saat di Istanbul, dia berpindah ke pesawat kedua untuk terbang ke Beirut.

Namun laporan tentang pelarian Ghosn di dalam kotak alat musik, dalam pandangan Carole, istri Ghosn, adalah kisah "fiksi". Sumber Reuters menyebutkan, rencana pelarian Ghosn itu dilaksanakan oleh perusahaan keamanan swasta dan disusun selama tiga bulan, termasuk melibatkan transit di Turki. Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pelarian Ghosn tersebut direncanakan oleh para rekannya, termasuk "kaki tangannya di Jepang".

Turki Tangkap Empat Pilot
Sementara itu polisi Turki menangkap 7 orang, termasuk 4 pilot, yang diduga terlibat dalam pelarian Ghosn. Mereka diduga terlibat karena Ghosn transit di Turki setelah melarikan diri dari Jepang menuju Lebanon.

Sebagaimana dilansir Reuters, juru bicara Kepolisian Turki mengungkapkan, selain pilot, tersangka lainnya adalah dua petugas bandara dan seorang petugas kargo. Mereka langsung memberikan kesaksian di pengadilan kemarin. Media Turki melaporkan, Kementerian Dalam Negeri Turki telah memulai penyelidikan mengenai transit Ghosn di negara tersebut.

Sumber yang paham dengan permasalahan Ghosn menyatakan Ghosn tiba di Beirut dengan pesawat jet pribadi dari di Istanbul pada Senin. Situs berita Hurriyet, mengutip pejabat Kementerian Dalam Negeri Turki, menyatakan polisi perbatasan tidak diberi tahu mengenai Ghosn, baik kedatangan ataupun keberangkatannya.

Pesawat yang mengangkut Ghosn tiba pada 05.30 pada Senin di Bandara Ataturk, Istanbul. Kini para penyidik sedang memperluas penyelidikan. Data pelacak penerbangan menunjukkan Ghosn menggunakan dua pesawat yang berbeda saat terbang dari Istanbul dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Lebanon.

Reuters melaporkan, Ghosn memutuskan melarikan diri setelah mengetahui bahwa persidangannya ditunda hingga April 2021. Sumber tersebut mengatakan Ghosn mengalami stres karena tidak boleh berkomunikasi dengan istrinya, Carole, yang berada di Lebanon.

Ghosn dulu dikenal sebagai pahlawan di Jepang karena sukses memimpin Nissan. Namun dia justru terjerat megaskandal dan ditangkap otoritas keamanan Jepang pada November 2018. Dia menghabiskan 108 hari di tahanan dan bisa bebas dengan jaminan senilai USD13 juta. Ghosn menghadapi empat dakwaan kejahatan keuangan, termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya diri dengan serangkaian pembayaran terhadap dealer mobil di Timur Tengah. Dia juga dituding menyembunyikan pembayaran senilai USD80 juta dari Nissan. Dia telah membantah tuduhan tersebut. (Andika H Mustaqim)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)