Pilpres AS Memang Beda! Berikut 8 Keunikan Electoral College yang Selalu Jadi Kontroversi

Rabu, 06 November 2024 - 13:25 WIB
loading...
Pilpres AS Memang Beda!...
Pemilu presiden AS memang berbeda dengan electoral college yang menentukan kemenangan. Foto/IG/realdonaldtrump
A A A
WASHINGTON - Warga Amerika di seluruh negeri telah memberikan suara mereka pada pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS 2024. Namun, ada kemungkinan kandidat dengan suara terbanyak tidak akan menjadi pemenang.

Ini karena presiden tidak dipilih langsung oleh para pemilih, tetapi oleh sesuatu yang disebut electoral college.

Pilpres AS Memang Beda! Berikut 8 Keunikan Electoral College yang Selalu Jadi Kontroversi

1. Pilpres AS Adalah Pemilu Negara Bagian

Dalam pemilihan presiden, sebagian besar warga Amerika telah memberikan suara untuk Demokrat Kamala Harris atau Republik Donald Trump.

Namun, suara-suara itu tidak secara langsung menentukan siapa yang menang. Alih-alih pemilihan nasional, ini adalah pemilihan negara bagian.

Melansir BBC, memenangkan salah satu dari 50 negara bagian berarti kandidat tersebut mengumpulkan semua yang disebut suara electoral college. Total ada 538 suara electoral college.

Seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas - 270 atau lebih - untuk memenangkan kursi kepresidenan. Calon wakil presidennya menjadi wakil presiden.

2. Suara Elektoral Sejalan dengan Jumlah Populasi

Setiap negara bagian memiliki sejumlah suara elektoral, yang kira-kira sejalan dengan jumlah populasinya.

California memiliki jumlah suara terbanyak dengan 54, sementara beberapa negara bagian yang berpenduduk jarang seperti Wyoming, Alaska, dan North Dakota (dan Washington DC) memiliki jumlah suara minimum tiga.

Umumnya, negara bagian memberikan semua suara electoral college mereka kepada siapa pun yang memenangkan jajak pendapat pemilih biasa di negara bagian tersebut.

Misalnya, jika seorang kandidat memenangkan 50,1% suara di Texas, mereka diberikan semua dari 40 suara elektoral negara bagian tersebut. Seorang kandidat yang memenangkan negara bagian dengan telak akan tetap memperoleh jumlah suara elektoral yang sama.

3. Suara Terbanyak Tidak Merepresentasikan Pemilu

Ya. Seorang kandidat dapat menjadi presiden dengan memenangkan sejumlah pemilihan ketat, meskipun memiliki lebih sedikit suara di seluruh negeri.

Pada tahun 2016, Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton setelah memperoleh hampir tiga juta suara lebih sedikit. Pada tahun 2000, George W Bush mengalahkan Al Gore meskipun kandidat Demokrat tersebut memenangkan suara terbanyak dengan lebih dari setengah juta suara.

Hanya tiga presiden lain yang terpilih tanpa memenangkan suara terbanyak, semuanya pada abad ke-19.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Update Naturalisasi...
Update Naturalisasi Tristan Gooijer: Selangkah Lebih Dekat dengan Timnas Indonesia
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
Berita Terkini
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
50 menit yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
1 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
2 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
6 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
11 jam yang lalu
Ini Pesan Hamas untuk...
Ini Pesan Hamas untuk Warga Palestina yang Merayakan Idulfitri saat Agresi Israel
12 jam yang lalu
Infografis
5 Teknologi Unggul Rusia...
5 Teknologi Unggul Rusia yang Mampu Mengalahkan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved