Melacak Jaringan Global Produk Palsu China
loading...
A
A
A
Meski Alibaba berulang kali menjamin kepatuhan, temuan EUIPO menunjukkan bahwa penjualan produk palsu di Taobao terus berlanjut tanpa henti.
Banyak penjual di platform ini terdeteksi berasal dari pabrik-pabrik kecil di wilayah seperti Guangdong dan Zhejiang, yang dikenal karena keterlibatan mereka dalam bisnis pemalsuan.
Kurangnya tindakan tegas dari otoritas lokal di provinsi-provinsi ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang dedikasi mereka dalam menegakkan sikap resmi CCP terhadap pemalsuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah China menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengatasi industri pemalsuan yang merajalela.
Sebagai tanggapan, perubahan signifikan dilakukan, termasuk revisi Undang-Undang Merek Dagang pada 2019, yang memperberat hukuman atas pelanggaran merek dagang dalam upaya mencegah produksi barang palsu.
Namun, langkah-langkah ini terbukti tidak memadai. Korupsi dalam badan-badan pemerintah daerah sering kali melemahkan perang melawan pemalsuan, sementara skala masalah yang luas mempersulit upaya penegakan hukum, yang memungkinkan barang-barang palsu terus memenuhi pasar global.
Konsekuensi dari industri barang palsu China meluas jauh melampaui batas negaranya, berdampak signifikan pada ekonomi global, dengan India menjadi yang paling terpengaruh.
Lonjakan produk palsu dari China tidak hanya merugikan industri lokal, tetapi juga menimbulkan risiko serius bagi konsumen.
Dari barang elektronik dan farmasi hingga barang mewah dan barang sehari-hari, pasar India telah dibanjiri produk palsu selama bertahun-tahun.
Meski pemerintah India telah melakukan inisiatif dan upaya penegakan hukum, perdagangan ilegal tetap ada, sebagian besar karena sifat operasi pemalsuan China yang luas dan rantai pasokannya yang mapan.
Banyak penjual di platform ini terdeteksi berasal dari pabrik-pabrik kecil di wilayah seperti Guangdong dan Zhejiang, yang dikenal karena keterlibatan mereka dalam bisnis pemalsuan.
Kurangnya tindakan tegas dari otoritas lokal di provinsi-provinsi ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang dedikasi mereka dalam menegakkan sikap resmi CCP terhadap pemalsuan.
Produk Palsu China di India
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah China menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengatasi industri pemalsuan yang merajalela.
Sebagai tanggapan, perubahan signifikan dilakukan, termasuk revisi Undang-Undang Merek Dagang pada 2019, yang memperberat hukuman atas pelanggaran merek dagang dalam upaya mencegah produksi barang palsu.
Namun, langkah-langkah ini terbukti tidak memadai. Korupsi dalam badan-badan pemerintah daerah sering kali melemahkan perang melawan pemalsuan, sementara skala masalah yang luas mempersulit upaya penegakan hukum, yang memungkinkan barang-barang palsu terus memenuhi pasar global.
Konsekuensi dari industri barang palsu China meluas jauh melampaui batas negaranya, berdampak signifikan pada ekonomi global, dengan India menjadi yang paling terpengaruh.
Lonjakan produk palsu dari China tidak hanya merugikan industri lokal, tetapi juga menimbulkan risiko serius bagi konsumen.
Dari barang elektronik dan farmasi hingga barang mewah dan barang sehari-hari, pasar India telah dibanjiri produk palsu selama bertahun-tahun.
Meski pemerintah India telah melakukan inisiatif dan upaya penegakan hukum, perdagangan ilegal tetap ada, sebagian besar karena sifat operasi pemalsuan China yang luas dan rantai pasokannya yang mapan.