Melacak Jaringan Global Produk Palsu China

Rabu, 06 November 2024 - 07:21 WIB
loading...
A A A
Barang-barang palsu ini mencakup berbagai macam produk, mulai dari tas tangan dan jam tangan mewah hingga kebutuhan sehari-hari seperti elektronik, farmasi, dan bahkan makanan.

Laporan tahun 2020 dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyoroti bahwa barang palsu dari China mewakili sekitar 3,3 persen dari perdagangan global, dengan nilai tahunan melebihi USD500 miliar.

Industri Farmasi dan Barang Mewah


Infrastruktur manufaktur China yang kuat telah secara signifikan mengintensifkan masalah barang palsu, yang memungkinkan penipu untuk memproduksi barang tiruan berkualitas tinggi dengan relatif mudah.



Rantai pasokan negara yang luas dan penegakan peraturan hak kekayaan intelektual yang sengaja tidak terlalu ketat menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas terlarang tersebut.

Barang palsu tidak hanya marak di China, tetapi juga mudah diakses melalui marketplace seperti Alibaba dan Taobao.

Salah satu sektor paling mengkhawatirkan yang terdampak krisis barang palsu ini adalah industri farmasi. Obat palsu, yang sering kali mengandung dosis yang salah atau zat berbahaya, menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi konsumen.

Di banyak negara berkembang dan berpendapatan rendah, kerangka regulasi yang tidak memadai memungkinkan obat palsu menyebar tanpa terkendali.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan bahwa lebih dari 10 persen produk medis di wilayah ini tidak berstandar atau palsu, dengan China memainkan peran penting dalam tren yang meresahkan ini.

Munculnya vaksin palsu China selama pandemi Covid-19 semakin menyoroti bahaya terkait obat palsu. Selain obat, sektor teknologi juga dibanjiri produk palsu, termasuk smarphone, laptop, dan aksesori.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
China: Makin Merajalela...
China: Makin Merajalela Separatis Kemerdekaan Taiwan, Makin Ketat Jerat di Leher Mereka
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
14 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
53 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
1 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Umumkan...
Amerika Serikat Umumkan Siap Perang dengan China!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved