Suhu Politik Thailand Memanas, Dua Kubu Kerahkan Ribuan Orang

BANGKOK - Lebih dari 10.000 orang telah mendaftar untuk acara "Lari Melawan Kediktatoran" di Bangkok bulan depan. Adapun pendukung pemerintah Thailand merencanakan acara tandingan pada hari yang sama.

Dua acara yang digelar pihak yang berbeda itu akan dilaksanakan 12 Januari. Agenda itu memanaskan suhu politik di Thailand meski belum ada tanda akan terjadi unjuk rasa berdarah seperti yang dialami Bangkok selama dua dekade terakhir.

Oposisi menuduh pemerintah memanipulasi pemilu yang digelar pada Maret untuk memperpanjang pemerintahan pemimpin junta Prayuth Chan-ocha. Oposisi khawatir otoritas akan membubarkan Partai Masa Depan Maju yang sering mengkritik pemerintah.

"Kami ingin menunjukkan kekecewaan rakyat pada pemerintah," ungkap mahasiswa universitas Tanawat Wongchai yang membantu menggelar acara anti-pemerintah tersebut pada Reuters.

Acara tandingan yang disebut "Jalan untuk Cheer Uncle" digelar untuk mendukung pemerintah. Cheer Uncle merupakan nama panggilan bagi Prayuth. Penyelenggara menyatakan sekitar 2.500 orang telah mendaftar dalam acara pendukung pemerintah itu.

"Acara ini untuk publik, bagi kita semua, atas nama rakyat yang mencintai Paman, cinta bangsa dan kerajaan," tulis halaman Facebook penyelenggara acara itu.

Dua acara itu digelar pada 12 Januari di taman berbeda yang berjarak 11 km pada waktu yang bersamaan.

"Acara-acara ini dapat membuka pintu untuk perkumpulan lebih banyak," ungkap Ben Kiatkwankul dari firma penasehat politik Maverick Consulting Group.