Apa Itu Aban 13 yang Dirayakan Bangsa Iran untuk Melawan Arogansi Global?
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Revolusi Islam 1979 dan perlawanan terhadap hegemoni Barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan sekutunya, warga Iran kembali turun ke jalan pada Minggu di seluruh Iran untuk memperingati 'Hari Melawan Arogansi Global'.
Unjuk rasa terbesar diadakan di ibu kota Teheran dan kota-kota besar seperti Mashhad, Kerman, Isfahan, Qom, dan Hamadan dengan para peserta memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan anti-Israel.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, berbicara kepada sekelompok mahasiswa pada hari Sabtu, mengatakan bahwa bangsa Iran teguh dalam tekadnya untuk menghadapi arogansi global dan aparat kriminal yang mendominasi tatanan dunia saat ini.
Mengacu pada pengambilalihan kedutaan besar AS pada tahun 1979, ia mengatakan bahwa tempat itu bukan sekadar tempat untuk kegiatan diplomatik dan intelijen, tetapi markas besar untuk menyusun rencana untuk melemahkan Revolusi Islam.
“Bagi bangsa Iran, yang terinspirasi oleh ajaran Islam, melawan penindasan adalah suatu kewajiban. Menghadapi arogansi adalah suatu kewajiban. Arogansi berarti dominasi ekonomi, militer, dan budaya yang komprehensif dan penghinaan terhadap bangsa-bangsa,” kata Ayatollah Khamenei.
“Kelanjutan jalan bangsa Iran dalam menghadapi kesombongan membutuhkan pengetahuan, pemikiran, teknologi, dan peta jalan," imbuhnya.
Pemimpin Revolusi Islam mengatakan campur tangan Amerika di Iran sangat luas, mengacu pada kudeta yang diatur CIA yang menggulingkan pemerintahan terpilih secara demokratis Dr. Mohammad Mosaddeq.
Arsitek Revolusi Islam itu juga mengeluarkan manifesto terperinci di mana ia mencantumkan berbagai cara di mana penguasa Pahlavi terlihat mengipasi korupsi moral di negara itu.
Pada awal Juni tahun itu, ia menyampaikan pidato-pidato yang kuat di mana ia membandingkan Shah dengan Yazid ibn Muawiyah, yang mengakibatkan protes massa Khordad 15 di seluruh Iran.
Melansir Press TV, protes-protes ini ditindas secara brutal, dengan ratusan pengunjuk rasa terbunuh. Imam Khomeini ditahan di rumah selama 8 bulan dan akhirnya dibebaskan pada tahun 1964.
Unjuk rasa terbesar diadakan di ibu kota Teheran dan kota-kota besar seperti Mashhad, Kerman, Isfahan, Qom, dan Hamadan dengan para peserta memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan anti-Israel.
Apa Itu Aban 13 yang Dirayakan Bangsa Iran untuk Melawan Arogansi Global?
1. Iran Tegas Melawan Arogansi Pelaku Kriminal Dunia
Tanggal 3 November, atau 13 Aban dalam kalender Iran, menandai tiga peristiwa penting dalam sejarah Iran kontemporer: pengasingan mendiang pendiri Republik Islam Imam Khomeini, gerakan protes mahasiswa tahun 1978, dan pengambilalihan bekas kedutaan besar AS di Teheran pada tahun 1979.Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, berbicara kepada sekelompok mahasiswa pada hari Sabtu, mengatakan bahwa bangsa Iran teguh dalam tekadnya untuk menghadapi arogansi global dan aparat kriminal yang mendominasi tatanan dunia saat ini.
Mengacu pada pengambilalihan kedutaan besar AS pada tahun 1979, ia mengatakan bahwa tempat itu bukan sekadar tempat untuk kegiatan diplomatik dan intelijen, tetapi markas besar untuk menyusun rencana untuk melemahkan Revolusi Islam.
“Bagi bangsa Iran, yang terinspirasi oleh ajaran Islam, melawan penindasan adalah suatu kewajiban. Menghadapi arogansi adalah suatu kewajiban. Arogansi berarti dominasi ekonomi, militer, dan budaya yang komprehensif dan penghinaan terhadap bangsa-bangsa,” kata Ayatollah Khamenei.
“Kelanjutan jalan bangsa Iran dalam menghadapi kesombongan membutuhkan pengetahuan, pemikiran, teknologi, dan peta jalan," imbuhnya.
Pemimpin Revolusi Islam mengatakan campur tangan Amerika di Iran sangat luas, mengacu pada kudeta yang diatur CIA yang menggulingkan pemerintahan terpilih secara demokratis Dr. Mohammad Mosaddeq.
2. Penghormatan kepada Imam Khomeini
Pada awal tahun 1963, Imam Khomeini mengeluarkan deklarasi tegas yang mengutuk rencana diktator Iran yang saat itu didukung Barat untuk memperkenalkan “Revolusi Putih” di negara itu, sebuah paket tindakan yang diilhami AS yang dirancang untuk memberikan rezimnya yang tidak populer sebuah fasad progresif palsu.Arsitek Revolusi Islam itu juga mengeluarkan manifesto terperinci di mana ia mencantumkan berbagai cara di mana penguasa Pahlavi terlihat mengipasi korupsi moral di negara itu.
Pada awal Juni tahun itu, ia menyampaikan pidato-pidato yang kuat di mana ia membandingkan Shah dengan Yazid ibn Muawiyah, yang mengakibatkan protes massa Khordad 15 di seluruh Iran.
Melansir Press TV, protes-protes ini ditindas secara brutal, dengan ratusan pengunjuk rasa terbunuh. Imam Khomeini ditahan di rumah selama 8 bulan dan akhirnya dibebaskan pada tahun 1964.