Pemimpin tertinggi Iran Perintahkan Serangan Balasan terhadap Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah menginstruksikan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi negara itu mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel setelah menganggap kerusakan yang disebabkan serangan Tel Aviv pada hari Sabtu "terlalu besar untuk diabaikan".
Laporan itu diungkap New York Times (NYT), mengutip tiga pejabat Iran.
NYT tersebut mengutip pejabat Iran yang mengatakan Khamenei membuat keputusan tersebut pada hari Senin setelah meninjau laporan terperinci dari para pemimpin militer senior tentang tingkat kerusakan pada kemampuan produksi rudal Iran dan sistem pertahanan udara di sekitar Teheran dan infrastruktur energi vital serta pelabuhan utama di selatan.
Menurut pejabat Iran, Khamenei dilaporkan mengatakan berdasarkan tingkat kerusakan yang disebabkan pada kemampuan militer Iran, "kegagalan untuk menanggapi berarti mengakui kekalahan".
Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, "Para pemimpin militer Iran kini tengah mempersiapkan daftar target militer di Israel, tetapi serangan itu kemungkinan terjadi setelah pemilihan umum AS karena Iran khawatir gelombang ketegangan dan kekacauan lain di kawasan itu dapat menguntungkan mantan Presiden Donald Trump dalam kampanye pemilihannya kembali."
"Iran akan mendukung sekutunya, Hizbullah, yang tengah berperang dengan Israel di Lebanon dan telah menjadi sasaran serangan kekerasan terhadap kepemimpinan dan persenjataannya," ujar Komandan Pasukan Quds, Esmail Qaani, dalam pernyataan kemarin.
Menurut surat kabar itu, para pemimpin Israel juga telah mengindikasikan kesiapan mereka melancarkan lebih banyak serangan langsung ke Iran, jika perlu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin mengatakan serangan baru-baru ini terhadap Iran telah memungkinkan Israel menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam serangan putaran kedua.
"Israel saat ini memiliki kebebasan bertindak yang lebih besar di Iran daripada sebelumnya. Kami dapat menjangkau ke mana saja di Iran sesuai dengan kebutuhan kami," ujar Netanyahu.
Pada tanggal 26 Oktober, Israel melancarkan serangan terhadap “lokasi militer” di Iran, sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober, yang merupakan tanggapan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, di Lebanon dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, selama kunjungan resmi ke Teheran.
Laporan itu diungkap New York Times (NYT), mengutip tiga pejabat Iran.
NYT tersebut mengutip pejabat Iran yang mengatakan Khamenei membuat keputusan tersebut pada hari Senin setelah meninjau laporan terperinci dari para pemimpin militer senior tentang tingkat kerusakan pada kemampuan produksi rudal Iran dan sistem pertahanan udara di sekitar Teheran dan infrastruktur energi vital serta pelabuhan utama di selatan.
Menurut pejabat Iran, Khamenei dilaporkan mengatakan berdasarkan tingkat kerusakan yang disebabkan pada kemampuan militer Iran, "kegagalan untuk menanggapi berarti mengakui kekalahan".
Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, "Para pemimpin militer Iran kini tengah mempersiapkan daftar target militer di Israel, tetapi serangan itu kemungkinan terjadi setelah pemilihan umum AS karena Iran khawatir gelombang ketegangan dan kekacauan lain di kawasan itu dapat menguntungkan mantan Presiden Donald Trump dalam kampanye pemilihannya kembali."
"Iran akan mendukung sekutunya, Hizbullah, yang tengah berperang dengan Israel di Lebanon dan telah menjadi sasaran serangan kekerasan terhadap kepemimpinan dan persenjataannya," ujar Komandan Pasukan Quds, Esmail Qaani, dalam pernyataan kemarin.
Menurut surat kabar itu, para pemimpin Israel juga telah mengindikasikan kesiapan mereka melancarkan lebih banyak serangan langsung ke Iran, jika perlu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin mengatakan serangan baru-baru ini terhadap Iran telah memungkinkan Israel menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam serangan putaran kedua.
"Israel saat ini memiliki kebebasan bertindak yang lebih besar di Iran daripada sebelumnya. Kami dapat menjangkau ke mana saja di Iran sesuai dengan kebutuhan kami," ujar Netanyahu.
Pada tanggal 26 Oktober, Israel melancarkan serangan terhadap “lokasi militer” di Iran, sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober, yang merupakan tanggapan atas pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, di Lebanon dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, selama kunjungan resmi ke Teheran.
(sya)