Meski Para Pemimpinnya Dibunuh, Mengapa Hizbullah dan Hamas Terus Eksis?

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13:20 WIB
loading...
A A A
"Dapat dikatakan bahwa kesyahidan Seyyed Nasrallah telah memberdayakan para pejuang Hizbullah. Dan rudal presisi jarak jauh serta teknologi militer canggih lainnya yang dimiliki Hizbullah belum memasuki medan perang. Namun, perlawanan Lebanon terus memberikan kejutan setiap hari," ujar Bahrani.

4. Kaderisasi Pemimpin Terus Berjalan

Apa yang diharapkan dari Hizbullah dalam perang masa depan dengan rezim Zionis saat ini sedang dilaksanakan dengan sempurna. Perlawanan Lebanon telah merencanakan setiap skenario.

"Jika seorang komandan syahid, yang lain akan turun tangan. Setiap orang dalam organisasi tersebut telah terlatih dalam pertempuran, sepenuhnya menyadari tugas mereka meskipun komunikasi dengan pimpinan terputus. Setiap unit, rudal, darat, udara, dan pertahanan, mengikuti pedoman tempur yang telah direncanakan sebelumnya dengan tepat," jelas Bahrani.

Rezim Zionis tidak menyangka perlawanan akan melaksanakan operasi dengan tingkat kecanggihan seperti yang dilakukannya setelah Sayyed Nasrallah syahid.

Serangan pesawat nirawak dan rudal dari Lebanon telah membuat Iron Dome yang banyak digembar-gemborkan dan "sistem pertahanan udara" lainnya tidak berguna, menyerang jantung target militer Israel di Palestina yang diduduki.

Siapa yang mengira serangan pesawat nirawak Hizbullah akan menyerang gedung kantin pangkalan Brigade Golani tepat pada saat pasukan Zionis sedang makan malam? Tidak satu jam sebelumnya, tidak satu jam setelahnya?

Ini menunjukkan bahwa Hizbullah memiliki informasi tentang target Zionis paling rahasia yang dapat diserangnya dengan tepat dan sekarang memiliki rekaman dan data yang ditangkap oleh pesawat nirawak Hudhub-nya di wilayah yang diduduki.

Situs-situs sensitif di Haifa sedang dibombardir. Hanya Hizbullah dan Tuhan yang tahu apa yang dibawa kembali oleh Hudhud dari Haifa. Kota itu mungkin pada akhirnya akan menjadi lebih penting daripada Tel Aviv.

Kemartiran para pemimpin perlawanan ini tidak terbatas pada Hamas dan Hizbullah.

Ada juga Yaman, yang melakukan operasi militer yang berani melawan entitas Zionis dan para pendukung Baratnya, tanpa takut akan konsekuensinya.

Siapa yang mengira bahwa warisan perjuangan dan perlawanan Sayyed Hussein al-Houthi melawan pemimpin boneka Amerika Serikat yang sudah lama akan mengilhami revolusi Yaman pada awal tahun 2015?
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1456 seconds (0.1#10.140)