Menyayat Hati, Anjing Liar Memakan Mayat-mayat Korban Invasi Israel di Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Pemandangan yang menyayat hati terjadi di Jalur Gaza, Palestina, di mana anjing liar memakan tubuh orang-orang yang tewas dalam invasi brutal Israel.
Fares Afana, kepala layanan darurat di bagian utara Gaza, mengatakan kepada CNN bahwa dia dan rekan-rekannya telah menerima mayat-mayat warga Palestina di Gaza utara, dengan beberapa di antaranya menunjukkan tanda-tanda dimakan oleh hewan.
"Anjing-anjing liar yang lapar memakan mayat-mayat ini di jalan. Ini membuat kami sulit mengidentifikasi mayat-mayat tersebut," katanya, yang dilansir Kamis (17/10/2024).
Dia mengatakan bahwa pasukan Israel menghancurkan segala sesuatu yang menunjukkan kehidupan atau tanda-tanda kehidupan, mengacu pada serangan udara dan darat di Gaza utara dan wilayah Jabalia, tempat Israel mengeklaim bahwa anggota Hamas telah berkumpul kembali.
Israel melancarkan kampanye militer di Gaza setelah Hamas menyerang kota-kota Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.206 orang, menurut angka rezim Zionis.
Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan 42.409 orang, sebagian besar warga sipil, dan melukai 99.153 lainnya di Jalur Gaza.
Dalam pembaruan hariannya pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan 65 warga Palestina di seluruh wilayah kantong Palestina itu dalam 24 jam terakhir.
Afana mengatakan bahwa pada hari Senin pasukan Israel telah menembaki penduduk yang kelaparan yang sedang mencari makanan di pusat bantuan gudang yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Situasinya semakin buruk," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka secara normal.
"Apa yang terjadi di Gaza utara adalah genosida yang nyata," katanya lagi.
UNRWA memperingatkan pada hari Rabu tentang risiko kelaparan di Gaza saat Israel mengintensifkan operasinya di wilayah Palestina yang terkepung di utara.
Pada konferensi pers, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan: "Ada risiko nyata saat ini bahwa kita memasuki situasi di mana kelaparan atau kekurangan gizi akut sayangnya kembali menjadi kemungkinan," menunjuk pada musim dingin yang akan datang dan sistem kekebalan penduduk Gaza yang melemah.
Berbicara tentang situasi kemanusiaan di Gaza, Dia mengatakan bahwa Gaza telah menjadi semacam gurun tandus. "Yang menurut saya hampir tidak layak huni," katanya.
Lazzarini mengatakan bahwa dengan tindakan yang tepat, krisis kelaparan di Gaza dapat dihindari jika konvoi dan makanan diizinkan masuk.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
Fares Afana, kepala layanan darurat di bagian utara Gaza, mengatakan kepada CNN bahwa dia dan rekan-rekannya telah menerima mayat-mayat warga Palestina di Gaza utara, dengan beberapa di antaranya menunjukkan tanda-tanda dimakan oleh hewan.
"Anjing-anjing liar yang lapar memakan mayat-mayat ini di jalan. Ini membuat kami sulit mengidentifikasi mayat-mayat tersebut," katanya, yang dilansir Kamis (17/10/2024).
Dia mengatakan bahwa pasukan Israel menghancurkan segala sesuatu yang menunjukkan kehidupan atau tanda-tanda kehidupan, mengacu pada serangan udara dan darat di Gaza utara dan wilayah Jabalia, tempat Israel mengeklaim bahwa anggota Hamas telah berkumpul kembali.
Israel melancarkan kampanye militer di Gaza setelah Hamas menyerang kota-kota Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang mengakibatkan kematian 1.206 orang, menurut angka rezim Zionis.
Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan 42.409 orang, sebagian besar warga sipil, dan melukai 99.153 lainnya di Jalur Gaza.
Dalam pembaruan hariannya pada hari Rabu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan 65 warga Palestina di seluruh wilayah kantong Palestina itu dalam 24 jam terakhir.
Afana mengatakan bahwa pada hari Senin pasukan Israel telah menembaki penduduk yang kelaparan yang sedang mencari makanan di pusat bantuan gudang yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Situasinya semakin buruk," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka secara normal.
"Apa yang terjadi di Gaza utara adalah genosida yang nyata," katanya lagi.
UNRWA memperingatkan pada hari Rabu tentang risiko kelaparan di Gaza saat Israel mengintensifkan operasinya di wilayah Palestina yang terkepung di utara.
Pada konferensi pers, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan: "Ada risiko nyata saat ini bahwa kita memasuki situasi di mana kelaparan atau kekurangan gizi akut sayangnya kembali menjadi kemungkinan," menunjuk pada musim dingin yang akan datang dan sistem kekebalan penduduk Gaza yang melemah.
Berbicara tentang situasi kemanusiaan di Gaza, Dia mengatakan bahwa Gaza telah menjadi semacam gurun tandus. "Yang menurut saya hampir tidak layak huni," katanya.
Lazzarini mengatakan bahwa dengan tindakan yang tepat, krisis kelaparan di Gaza dapat dihindari jika konvoi dan makanan diizinkan masuk.
Lihat Juga: Pejabat Israel Murka ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Pakar Hukum Memujinya
(mas)