Jenderal Iran Bidik Situs Nuklir Israel

Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:34 WIB
loading...
Jenderal Iran Bidik...
Iran bidik situs nuklir Dimona milik Israel sebagai target serangan jika fasilitas nuklir Teheran diserang. Foto/Moshe Shai/Flash90
A A A
TEHERAN - Seorang jenderal senior Iran mengatakan reaktor nuklir Dimona milik Israel berada dalam bidikan dan akan diserang jika militer Zionis menyerang fasilitas nuklir Teheran.

Brigadir Jenderal Ebrahim Rostami, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Komisi Pengembangan dan Peralatan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), membanggakan kemampuan militer dan program nuklir Iran.

“Mereka yang dapat memperkaya uranium hingga 60% pasti akan mampu melampaui itu,” katanya, mengisyaratkan potensi kemampuan nuklir Iran.



Dia lebih lanjut mengancam bahwa setiap serangan Israel terhadap situs nuklir atau kepentingan nasional Iran akan direspons dengan serangan terhadap reaktor nuklir Dimona.

Rostami juga menyinggung konfrontasi proksi Iran yang sedang berlangsung dengan Israel."Agen kami saat ini terlibat dalam pertempuran," katanya dalam wawancara dengan kantor berita Didban.

Terkait seruan para anggota Parlemen agar Iran mengubah doktrin militer non-nuklir, jenderal tersebut mendukung tetapi mengatakan para anggota Parlemen tidak menyadari beberapa aspek.

"Karena melibatkan informasi yang sangat rahasia dan sangat rahasia," katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (17/10/2024).

Dia juga mengeklaim baha Iran memiliki senjata rahasia yang lebih kuat daripada bom nuklir, dengan mengisyaratkan bahwa senjata itu telah dikerahkan di masa lalu sembari mengingat serangan terhadap kapal tanker minyak di Uni Emirat Arab pada tahun 2019.

"Ketika [Donald] Trump ingin mengurangi ekspor minyak kami, ada sejumlah operasi taktis," klaim Rostami.

"Saya tidak akan mengatakan siapa yang melakukannya, tetapi lima kapal tanker meledak di pelabuhan Fujairah yang dijaga ketat. Mereka bahkan tidak tahu dari mana serangan itu berasal. Mereka bahkan mengajukan pengaduan ke PBB. Uni Emirat Arab menuduh kami, tetapi tidak dapat memberikan bukti. Ini adalah beberapa contoh yang dapat saya sebutkan," paparnya.

Para pejabat Israel sebelumnya menyerukan serangan terhadap fasilitas nuklir dan minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan lebih dari 180 rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

Namun, Washington Post melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan jaminan kepada pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Israel tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak, melain situs-situs militer Iran.

Menurut laporan itu, jaminan dari Netanyahu itu direspons Amerika dengan mengerahkan sistem rudal THAAD dan sekitar 100 tentara operatornya ke Israel sebagai semacam kompensasi.

Pada 1 Oktober lalu, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersama seorang jenderal IRGC dalam serangan Israel.

Menanggapi meningkatnya ketegangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bersumpah akan melakukan serangan "mematikan, presisi, dan mengejutkan" terhadap Iran.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)