Netanyahu: Senjata Canggih Rusia Ditemukan di Pangkalan Hizbullah

Kamis, 17 Oktober 2024 - 07:20 WIB
loading...
Netanyahu: Senjata Canggih...
PM Benjamin Netanyahu klaim pasukan Israel menemukan senjata canggih Rusia di sebuah pangkalan Hizbullah di Lebanon selatan. Foto/Jerusalem Post/Marc Israel Sellem
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada sebuah surat kabar Prancis bahwa pasukannya telah menemukan senjata canggih Rusia di sebuah pangkalan Hizbullah di Lebanon selatan.

Netanyahu menekankan kepada surat kabar Le Figaro, dalam sebuah wawancara yang dirilis hari Rabu, bahwa berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006, hanya tentara Lebanon yang diizinkan memiliki senjata di sebelah selatan sungai utama negara itu; Litani.

"Namun, di daerah ini, Hizbullah telah menggali ratusan terowongan dan tempat persembunyian, di mana kami baru saja menemukan sejumlah senjata Rusia yang canggih," tulis surat kabar tersebut mengutip pernyataan Netanyahu, yang dilansir AFP, Kamis (17/10/2024).



Laporan lain dari The Washington Post, yang mengutip pejabat Israel, menyebutkan bahwa senjata anti-tank Rusia dan China telah ditemukan dalam serangan Israel di Lebanon sejak militer Zionis meningkatkan konfliknya dengan Hizbullah bulan lalu.

Militer Israel belum bersedia berkomentar terkait klaim PM Netanyahu.

Israel mengatakan tujuan dari kampanye militernya terhadap Hizbullah adalah untuk membuat wilayah tersebut aman sehingga sekitar 60.000 penduduk Israel utara yang dievakuasi dapat kembali ke rumah mereka.

Banyak yang meninggalkan rumah mereka karena penembakan lintas batas antara Israel dan Hizbullah setelah dimulainya perang Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.

"Perang saudara baru di Lebanon akan menjadi tragedi. Tentu saja bukan tujuan kami untuk memprovokasinya. Israel tidak bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Lebanon," kata Netanyahu kepada Le Figaro.

"Satu-satunya tujuan kami adalah memungkinkan warga negara kami yang tinggal di sepanjang perbatasan Lebanon untuk pulang dan merasa aman," imbuh dia.

Hizbullah dan Israel terlibat dalam duel artileri yang meningkat secara bertahap setelah serangan Hamas terhadap Israel memicu perang Gaza.

Sejak Israel memulai serangan terhadap Hizbullah, sedikitnya 1.373 orang telah tewas di Lebanon, menurut penghitungan AFP dari angka-angka Kementerian Kesehatan Lebanon. Jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0905 seconds (0.1#10.140)