Jalan Perbatasan Masnaa Dibom Zionis, Apakah Israel Blokade Lebanon?
loading...
A
A
A
Asmar menambahkan, “Meskipun diketahui Hizbullah mentransfer senjata ke Lebanon melalui Suriah, mereka tidak transit melalui jalur yang sah."
Perbatasan Lebanon dengan Suriah panjangnya 400 km dan terkenal berpori serta sering kali bergunung-gunung.
Khalaf tidak memperkirakan blokade penuh terhadap Lebanon akan terjadi, dengan alasan bandara Lebanon tetap penting bagi aktor internasional seperti Amerika Serikat.
Namun, jika serangan terhadap jalur darat terus berlanjut, situasinya mungkin menjadi lebih berisiko.
Karena 70 persen dari mereka yang berangkat ke Suriah adalah warga Suriah, banyak di antaranya adalah pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di negara mereka, Asmar berpendapat mereka mungkin berada dalam risiko yang lebih besar jika Israel terus mengejar penyeberangan resmi.
“Banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang memilih tidak kembali karena takut akan penganiayaan di Suriah, tetapi mereka sekarang melihat risiko dibunuh oleh Israel lebih tinggi," ungkap Asmar.
"Memutus jalur reguler untuk kembali ke Suriah akan mendorong orang-orang tersebut menjadi korban penyelundup, dan berisiko lebih tinggi dibom oleh Israel di sini," papar dia.
Salamey melihat kesamaan antara Lebanon dan Gaza dalam cara Israel mencoba memaksakan diri sebagai kekuatan pengendali atas apa yang masuk dan keluar dari negara itu, meskipun dia tidak melihat situasinya seekstrem daerah kantong Palestina itu.
"Dengan mengganggu jalur pasokan, menargetkan infrastruktur penting, dan mengendalikan lalu lintas udara, Israel secara efektif mengisolasi Lebanon dan mereduksinya menjadi negara ketergantungan," jelas dia.
Perbatasan Lebanon dengan Suriah panjangnya 400 km dan terkenal berpori serta sering kali bergunung-gunung.
Implikasi Hak Asasi Manusia
Khalaf tidak memperkirakan blokade penuh terhadap Lebanon akan terjadi, dengan alasan bandara Lebanon tetap penting bagi aktor internasional seperti Amerika Serikat.
Namun, jika serangan terhadap jalur darat terus berlanjut, situasinya mungkin menjadi lebih berisiko.
Karena 70 persen dari mereka yang berangkat ke Suriah adalah warga Suriah, banyak di antaranya adalah pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di negara mereka, Asmar berpendapat mereka mungkin berada dalam risiko yang lebih besar jika Israel terus mengejar penyeberangan resmi.
“Banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang memilih tidak kembali karena takut akan penganiayaan di Suriah, tetapi mereka sekarang melihat risiko dibunuh oleh Israel lebih tinggi," ungkap Asmar.
"Memutus jalur reguler untuk kembali ke Suriah akan mendorong orang-orang tersebut menjadi korban penyelundup, dan berisiko lebih tinggi dibom oleh Israel di sini," papar dia.
Salamey melihat kesamaan antara Lebanon dan Gaza dalam cara Israel mencoba memaksakan diri sebagai kekuatan pengendali atas apa yang masuk dan keluar dari negara itu, meskipun dia tidak melihat situasinya seekstrem daerah kantong Palestina itu.
"Dengan mengganggu jalur pasokan, menargetkan infrastruktur penting, dan mengendalikan lalu lintas udara, Israel secara efektif mengisolasi Lebanon dan mereduksinya menjadi negara ketergantungan," jelas dia.