Eks Analis CIA: Iron Dome Gagal Bendung Rudal Iran, tapi Israel Blokir Berita
loading...
A
A
A
Iran dilaporkan berhasil menyerang target militer Israel pada Selasa malam lalu, termasuk pangkalan udara Israel tempat beberapa pesawat tempur siluman F-35 bermarkas terkena serangan.
Johnson membandingkan Iron Dome milik Israel dengan sistem rudal Patriot milik AS, mengeklaim bahwa AS tidak dapat mengisi kembali sistem pertahanan dengan cukup cepat untuk memungkinkan Israel berperang dalam perang gesekan yang panjang.
“Lockheed Martin dapat membuat sekitar satu setengah, satu seperempat [rudal] sehari,” kata Johnson.
“Saya pikir Israel berada dalam situasi yang sama...[Iran] memberi peringatan kepada Israel, ‘Jika Anda melancarkan serangan lebih lanjut terhadap kami sebagai balasan, kami akan menyerang Anda lebih keras lain kali dan dengan lebih mematikan'. Jadi, saat ini situasi ini benar-benar bisa lepas kendali," paparnya.
“Saya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Israel akan mencoba meluncurkan beberapa senjata konvensional ke Iran, tetapi saya pikir mereka akan dikalahkan,” klaim Johnson.
“Israel mungkin tergoda untuk mencoba menggunakan perangkat nuklir terhadap target Iran,” lanjut Johnson.
"Jika itu terjadi, maka kita akan benar-benar memasuki dimensi lain, dan ini akan menjadi sangat, sangat serius. Ini sudah menjadi situasi yang serius, tetapi akan menjadi sangat berbahaya.”
Analis tersebut menyatakan Israel tidak akan mampu mendukung keterlibatan militer melawan banyak musuh, bahkan dengan dukungan Amerika Serikat.
“Israel tidak dalam posisi untuk berperang di banyak front dan tidak memiliki kedalaman strategis untuk berperang yang menguras tenaga. Dan itulah yang terjadi sekarang,” jelas Johnson.
"Israel tidak akan mampu menghabisi Hizbullah dalam seminggu. Israel bahkan tidak akan mampu menghabisi Hamas dalam 12 bulan. Israel tidak akan mampu menghabisi Suriah, menghabisi Houthi, atau menghabisi Iran. Itulah yang gagal dipahami Israel. Israel tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dalam operasi semacam ini untuk jangka waktu yang lama," terang Johnson.
Johnson membandingkan Iron Dome milik Israel dengan sistem rudal Patriot milik AS, mengeklaim bahwa AS tidak dapat mengisi kembali sistem pertahanan dengan cukup cepat untuk memungkinkan Israel berperang dalam perang gesekan yang panjang.
“Lockheed Martin dapat membuat sekitar satu setengah, satu seperempat [rudal] sehari,” kata Johnson.
“Saya pikir Israel berada dalam situasi yang sama...[Iran] memberi peringatan kepada Israel, ‘Jika Anda melancarkan serangan lebih lanjut terhadap kami sebagai balasan, kami akan menyerang Anda lebih keras lain kali dan dengan lebih mematikan'. Jadi, saat ini situasi ini benar-benar bisa lepas kendali," paparnya.
“Saya tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Israel akan mencoba meluncurkan beberapa senjata konvensional ke Iran, tetapi saya pikir mereka akan dikalahkan,” klaim Johnson.
“Israel mungkin tergoda untuk mencoba menggunakan perangkat nuklir terhadap target Iran,” lanjut Johnson.
"Jika itu terjadi, maka kita akan benar-benar memasuki dimensi lain, dan ini akan menjadi sangat, sangat serius. Ini sudah menjadi situasi yang serius, tetapi akan menjadi sangat berbahaya.”
Analis tersebut menyatakan Israel tidak akan mampu mendukung keterlibatan militer melawan banyak musuh, bahkan dengan dukungan Amerika Serikat.
“Israel tidak dalam posisi untuk berperang di banyak front dan tidak memiliki kedalaman strategis untuk berperang yang menguras tenaga. Dan itulah yang terjadi sekarang,” jelas Johnson.
"Israel tidak akan mampu menghabisi Hizbullah dalam seminggu. Israel bahkan tidak akan mampu menghabisi Hamas dalam 12 bulan. Israel tidak akan mampu menghabisi Suriah, menghabisi Houthi, atau menghabisi Iran. Itulah yang gagal dipahami Israel. Israel tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dalam operasi semacam ini untuk jangka waktu yang lama," terang Johnson.