Jurnalis Kamboja yang Bongkar Penipuan Siber Ditangkap

Rabu, 02 Oktober 2024 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Juru bicara Pengadilan Kota Phnom Penh Y Rin mengatakan kepada BBC bahwa tuduhan tersebut terkait dengan lima unggahan media sosial yang dibuat pada September, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Dalam pernyataan, pengadilan mengatakan unggahan Facebook tersebut menunjukkan "gambar yang diedit" dari satu "objek wisata" yang dikatakan "palsu".

Dikatakan unggahan tersebut "penuh dengan niat jahat, menghasut, menyebabkan kemarahan di antara masyarakat yang dimaksudkan untuk membuat orang berpikir buruk tentang pemerintah".

Tuduhan samar tentang penghasutan sering digunakan di Kamboja terhadap para pengkritik pemerintah.

Salah seorang kerabat Dara, yang juga bekerja sebagai jurnalis tetapi meminta identitasnya dirahasiakan karena takut akan pembalasan, mengatakan Dara ditolak aksesnya ke pengacara dan mereka "sangat khawatir" tentang keselamatannya.

"Pihak berwenang tidak menunjukkan kepada kami surat perintah penangkapan resmi atau dokumen pengadilan. Saya sudah putus asa, saya sangat khawatir tentang praktik jurnalisme di Kamboja sekarang," ungkap kerabat tersebut.

Salah seorang jurnalis terkemuka di Kamboja, Mech Dara telah menjadi yang terdepan dalam menyelidiki kompleks penipuan dunia maya di negara itu, yang sebagian besar dikelola oleh pekerja yang diperdagangkan.

Korban sering kali dibujuk oleh iklan yang menjanjikan pekerjaan mudah dan fasilitas mewah. Begitu mereka tiba di negara itu, mereka ditawan dan dipaksa bekerja di pusat penipuan daring.

Mereka yang tidak patuh menghadapi ancaman terhadap keselamatan mereka. Banyak yang telah menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi.

Tahun lalu, Blinken menganugerahkan Dara Penghargaan Pahlawan Perdagangan Manusia dari Departemen Luar Negeri AS atas karyanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)