India Sukses Uji Coba Rudal Supersonik BrahMos di Laut Arab

Jum'at, 29 November 2019 - 00:14 WIB
India Sukses Uji Coba Rudal Supersonik BrahMos di Laut Arab
India Sukses Uji Coba Rudal Supersonik BrahMos di Laut Arab
A A A
NEW DELHI - India telah melakukan uji coba rudal supersonik buatannya termasuk sistem propulsi, airframe, dan power supply. Uji coba ini dilakukan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan terkait wilayah Kashmir yang disengketakan.

Dikutip dari Sputnik, Jumat (29/11/2019), Angkatan Laut India berhasil menguji coba rudal jelajah supersonik BrahMos dari sebuah kapal perang di Laut Arab pada Kamis waktu setempat.

Dikembangkan bersama Rusia, rudal BrahMos yang serba guna diuji sebagai bagian dari misi uji coba rutin. Rudal itu adalah salah satu dari jenisnya dan menggunakan kombinasi mesin booster dan ramjet berbahan bakar cair yang memberikan kecepatan supersonik.

Untuk panduan selama meluncur, BrahMos menggunakan kombinasi G3 yaitu GPS Amerika, Gagan India, dan sistem Glonass Rusia untuk akurasi.

Peningkatan jangkauan rudal menjadi mungkin setelah induksi India ke dalam Rezim Kontrol Teknologi Rudal pada tahun 2016. Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India telah mengklaim bahwa versi lain dari rudal dengan jangkauan serangan hingga 800 km sedang dalam pengembangan.

Angkatan Udara India juga melakukan dua tes rudal permukaan-ke-permukaan BrahMos dari peluncur-peluncur mobile di Kepulauan Andaman dan Nicobar pada bulan Oktober lalu. Angkatan Udara India mengklaim bahwa rudal tersebut telah mengenai sasarannya dengan akurasi di Pulau Trak, bagian dari Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Ilmuwan pertahanan India melakukan serangkaian uji coba rudal berkemampuan nuklirnya, seperti rudal jelajah supersonik Agni 2, Prithvi, dan BrahMos. Sementara militer Pakistan melakukan uji coba rudal Shaheen 1 dan rudal balistik permukaan ke udara lainnya.

Uji coba datang dengan latar belakang baku tembak yang terus-menerus terjadi di perbatasan India-Pakistan selama tiga bulan terakhir setelah New Delhi mencabut status khusus yang diberikan kepada wilayah Kashmir yang disengketakan pada 5 Agustus lalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4720 seconds (0.1#10.140)