TV Rusia Simulasikan Serangan Nuklir terhadap Inggris: London Musnah dalam Bola Api
loading...
A
A
A
LONDON - Saluran televisi (TV) Rusia, Tsargrad, telah menyiarkan video simulasi serangan senjata nuklir terhadap Inggris.
Simulasi itu menggambarkan Ibu Kota Inggris, London, musnah dalam bola api raksasa dan menyebabkan kematian 850.000 orang dan 2 juta lainnya terluka.
Video simulasi berdurasi empat menit itu telah dibagikan di saluran Telegram TV pro-Presiden Vladimir Putin tersebut dan jadi pemberitaan media-media Inggris pada Senin dan Selasa (24/9/2024).
Video simulasi serangan nuklir berbahasa Inggris itu diduga sebagai kampanye terpadu para propaganda pro-Putin untuk menakut-nakuti Inggris agar tidak mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk mengenai target jauh di dalam Rusia.
Video itu diawali dengan suara ancaman: "Bayangkan sejenak bahwa hal yang tak terbayangkan terjadi."
"Senjata nuklir meledak di London. Dalam dokumenter ini, kami mengeksplorasi konsekuensi dahsyat dari bencana ini," lanjut audio dalam video tersebut, sebagaimana dikutip Metro.co.uk.
"Dalam simulasi, kami akan menggunakan hulu ledak dengan daya ledak 750 kiloton. Itu muatan yang cukup kuat."
Lebih lanjut, audio dalam video itu memperingatkan para pemirsa: "Setelah meledak, bola api sepanas matahari mengembang dengan cepat, mencapai radius 950 meter [1.039 yard]."
"Apa pun yang terperangkap di dalam bola api ini langsung menguap," lanjut suara ancaman tersebut.
"Dalam simulasi kami, episentrum ledakan berada di Westminster. Orang-orang dalam radius ini bahkan tidak akan merasakan apa pun karena kecepatan transmisi impuls saraf lebih lambat," imbuh ancaman video itu.
"Dalam jarak 5 km [3 mil] dari episentrum, radius ledakan kota London, Camden town, Kensington, Brixton, area ini akan mengalami kerusakan paling parah."
Sebuah ticker di layar video menghitung jumlah kemungkinan korban jiwa.
"Bangunan akan hancur dan puing-puing akan memenuhi jalan, menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi semua orang di sekitarnya," imbuh video itu.
"Mengingat kepadatan penduduk di pusat kota London, jumlah korban tewas awal bisa melebihi 250.000 orang dan sekitar 600.000 orang terluka dalam radius 10 km [6,25 mil] radiasi akan menyebabkan luka bakar tingkat tiga," papar deskripsi video simulasi tersebut.
"Dalam radius itu, apa pun yang dapat terbakar akan terbakar. Pompa bensin, mobil, gardu listrik, infrastruktur gas. Fasilitas peledak akan meledak dan memperbesar dampak kehancuran di area yang sangat luas, termasuk area dari Camden hingga Greenwich dan Islington hingga Wandsworth."
Video tersebut mengeklaim bahwa menurut berbagai perkiraan, 450.000 orang lagi akan meninggal karena luka bakar, puing, cedera, atau penyakit radiasi, dan lebih dari satu juta orang akan mengalami trauma.
"Banyak dari cedera ini dapat berakibat fatal selama beberapa hari dan minggu ke depan. Penyakit radiasi khususnya akan merenggut nyawa beberapa hari dan minggu kemudian," menurut audio dari video itu.
"Pada waktunya, sekitar 100.000 orang lagi akan ditambahkan ke jumlah korban tewas."
Menurut Tsargrad TV, video simulasi ini awalnya dipublikasikan sekitar tiga bulan lalu.
"Korban yang diperkirakan jika bom nuklir berkekuatan 750 kiloton meledak di London adalah sekitar 850.000 orang tewas dan sekitar 2 juta orang terluka," imbuh ancaman dalam video simulasi tersebut.
"Jika ledakan terjadi di darat dan bukan di udara, peta dampak akan sangat meluas dan dampak radioaktif bahkan dapat mencapai Manchester, menginfeksi orang, tanah, dan hewan. Masalah dengan ledakan nuklir di London adalah bahwa London pada dasarnya tidak dirancang untuk bertahan dari bencana seperti itu."
Saluran TV Rusia tersebut dalam laporannya mengingat bagaimana Putin pada tahun 2018 mengatakan bahwa jika terjadi perang nuklir: "Kita akan pergi ke surga sebagai martir, dan mereka [di Barat] akan mati begitu saja, karena mereka bahkan tidak punya waktu untuk bertobat."
Siaran Tsargrad TV menambahkan: 'Presiden kemudian memperingatkan Barat bahwa Rusia memiliki kepentingannya sendiri, dan bahwa Rusia akan membela mereka dengan segala cara yang mungkin dan tidak mungkin."
"Hari ini, sebuah simulator serangan nuklir 750 kiloton di London telah dipublikasikan. Di bagian bawah layar, terlihat peningkatan jumlah kematian seiring dengan berlangsungnya serangan."
Simulasi itu menggambarkan Ibu Kota Inggris, London, musnah dalam bola api raksasa dan menyebabkan kematian 850.000 orang dan 2 juta lainnya terluka.
Video simulasi berdurasi empat menit itu telah dibagikan di saluran Telegram TV pro-Presiden Vladimir Putin tersebut dan jadi pemberitaan media-media Inggris pada Senin dan Selasa (24/9/2024).
Video simulasi serangan nuklir berbahasa Inggris itu diduga sebagai kampanye terpadu para propaganda pro-Putin untuk menakut-nakuti Inggris agar tidak mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk mengenai target jauh di dalam Rusia.
Video itu diawali dengan suara ancaman: "Bayangkan sejenak bahwa hal yang tak terbayangkan terjadi."
"Senjata nuklir meledak di London. Dalam dokumenter ini, kami mengeksplorasi konsekuensi dahsyat dari bencana ini," lanjut audio dalam video tersebut, sebagaimana dikutip Metro.co.uk.
"Dalam simulasi, kami akan menggunakan hulu ledak dengan daya ledak 750 kiloton. Itu muatan yang cukup kuat."
Lebih lanjut, audio dalam video itu memperingatkan para pemirsa: "Setelah meledak, bola api sepanas matahari mengembang dengan cepat, mencapai radius 950 meter [1.039 yard]."
"Apa pun yang terperangkap di dalam bola api ini langsung menguap," lanjut suara ancaman tersebut.
"Dalam simulasi kami, episentrum ledakan berada di Westminster. Orang-orang dalam radius ini bahkan tidak akan merasakan apa pun karena kecepatan transmisi impuls saraf lebih lambat," imbuh ancaman video itu.
"Dalam jarak 5 km [3 mil] dari episentrum, radius ledakan kota London, Camden town, Kensington, Brixton, area ini akan mengalami kerusakan paling parah."
Sebuah ticker di layar video menghitung jumlah kemungkinan korban jiwa.
"Bangunan akan hancur dan puing-puing akan memenuhi jalan, menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi semua orang di sekitarnya," imbuh video itu.
"Mengingat kepadatan penduduk di pusat kota London, jumlah korban tewas awal bisa melebihi 250.000 orang dan sekitar 600.000 orang terluka dalam radius 10 km [6,25 mil] radiasi akan menyebabkan luka bakar tingkat tiga," papar deskripsi video simulasi tersebut.
"Dalam radius itu, apa pun yang dapat terbakar akan terbakar. Pompa bensin, mobil, gardu listrik, infrastruktur gas. Fasilitas peledak akan meledak dan memperbesar dampak kehancuran di area yang sangat luas, termasuk area dari Camden hingga Greenwich dan Islington hingga Wandsworth."
Video tersebut mengeklaim bahwa menurut berbagai perkiraan, 450.000 orang lagi akan meninggal karena luka bakar, puing, cedera, atau penyakit radiasi, dan lebih dari satu juta orang akan mengalami trauma.
"Banyak dari cedera ini dapat berakibat fatal selama beberapa hari dan minggu ke depan. Penyakit radiasi khususnya akan merenggut nyawa beberapa hari dan minggu kemudian," menurut audio dari video itu.
"Pada waktunya, sekitar 100.000 orang lagi akan ditambahkan ke jumlah korban tewas."
Menurut Tsargrad TV, video simulasi ini awalnya dipublikasikan sekitar tiga bulan lalu.
"Korban yang diperkirakan jika bom nuklir berkekuatan 750 kiloton meledak di London adalah sekitar 850.000 orang tewas dan sekitar 2 juta orang terluka," imbuh ancaman dalam video simulasi tersebut.
"Jika ledakan terjadi di darat dan bukan di udara, peta dampak akan sangat meluas dan dampak radioaktif bahkan dapat mencapai Manchester, menginfeksi orang, tanah, dan hewan. Masalah dengan ledakan nuklir di London adalah bahwa London pada dasarnya tidak dirancang untuk bertahan dari bencana seperti itu."
Saluran TV Rusia tersebut dalam laporannya mengingat bagaimana Putin pada tahun 2018 mengatakan bahwa jika terjadi perang nuklir: "Kita akan pergi ke surga sebagai martir, dan mereka [di Barat] akan mati begitu saja, karena mereka bahkan tidak punya waktu untuk bertobat."
Siaran Tsargrad TV menambahkan: 'Presiden kemudian memperingatkan Barat bahwa Rusia memiliki kepentingannya sendiri, dan bahwa Rusia akan membela mereka dengan segala cara yang mungkin dan tidak mungkin."
"Hari ini, sebuah simulator serangan nuklir 750 kiloton di London telah dipublikasikan. Di bagian bawah layar, terlihat peningkatan jumlah kematian seiring dengan berlangsungnya serangan."
(mas)