Ini Jejak Hongaria, Bulgaria, Taiwan, dan Jepang dalam Bom Pager Lebanon yang Diledakkan Mossad
loading...
A
A
A
The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa BAC sebenarnya adalah kedok Israel, menurut tiga perwira intelijen yang diberi pengarahan tentang operasi Israel.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa setidaknya ada dua perusahaan cangkang lainnya yang dibuat untuk menutupi identitas sebenarnya dari produsen pager.
Laporan tersebut menyatakan bahwa BAC memproduksi sejumlah pager biasa untuk klien lain, tetapi pager terpisah diproduksi untuk dipasok ke Hizbullah, yang berisi baterai yang dicampur dengan bahan peledak PETN.
Mengutip sumber intelijen AS, ABC News melaporkan bahwa Israel telah merencanakan operasi "interdiksi rantai pasokan" setidaknya selama 15 tahun.
Laporan bahwa BAC adalah “perusahaan kedok” Israel belum bisa diverifikasi secara independen.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Middle East Eye (MEE): "Orang yang memesan pager adalah seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan partai tersebut. Dia diberi harga yang sangat bagus untuk perangkat tersebut.”
"Itu adalah kelalaian di pihak Hizbullah karena mereka tidak memeriksa atau menguji pager secara saksama sebagaimana mestinya, mengingat mereka mempercayai orang yang menyediakannya,” paparnya.
Bulgaria juga menarik perhatian setelah media lokal melaporkan pada hari Kamis bahwa perusahaan yang berpusat di Sofia, Norta Global Ltd, terlibat dalam penjualan pager tersebut.
Badan keamanan negara Bulgaria mengatakan akan bekerja sama dengan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki dugaan peran perusahaan yang terdaftar di negara tersebut.
Telex, situs berita Hongaria, melaporkan bahwa penjualan pager tersebut difasilitasi oleh Norta.
Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa setidaknya ada dua perusahaan cangkang lainnya yang dibuat untuk menutupi identitas sebenarnya dari produsen pager.
Laporan tersebut menyatakan bahwa BAC memproduksi sejumlah pager biasa untuk klien lain, tetapi pager terpisah diproduksi untuk dipasok ke Hizbullah, yang berisi baterai yang dicampur dengan bahan peledak PETN.
Mengutip sumber intelijen AS, ABC News melaporkan bahwa Israel telah merencanakan operasi "interdiksi rantai pasokan" setidaknya selama 15 tahun.
Laporan bahwa BAC adalah “perusahaan kedok” Israel belum bisa diverifikasi secara independen.
Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Middle East Eye (MEE): "Orang yang memesan pager adalah seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan partai tersebut. Dia diberi harga yang sangat bagus untuk perangkat tersebut.”
"Itu adalah kelalaian di pihak Hizbullah karena mereka tidak memeriksa atau menguji pager secara saksama sebagaimana mestinya, mengingat mereka mempercayai orang yang menyediakannya,” paparnya.
2. Bulgaria
Bulgaria juga menarik perhatian setelah media lokal melaporkan pada hari Kamis bahwa perusahaan yang berpusat di Sofia, Norta Global Ltd, terlibat dalam penjualan pager tersebut.
Badan keamanan negara Bulgaria mengatakan akan bekerja sama dengan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki dugaan peran perusahaan yang terdaftar di negara tersebut.
Telex, situs berita Hongaria, melaporkan bahwa penjualan pager tersebut difasilitasi oleh Norta.