Timur Tengah Akan Hadapi Perang Besar, Berikut 5 Faktanya
loading...
A
A
A
Melansir CNN, kekhawatiran bahwa perang Israel yang menghancurkan di Gaza dapat meluas menjadi konflik regional yang lebih luas telah meningkat ke berbagai tingkat kewaspadaan sejak Hamas melancarkan pembunuhan dan penculikan yang mematikan pada 7 Oktober.
Para pemain kunci terkadang tampak berjalan mendekati jurang, tetapi ketegangan telah mereda mengingat konsekuensi serius dari perang habis-habisan di Timur Tengah.
Tetapi hampir setiap minggu terjadi insiden kekerasan lain yang membuat kawasan itu kembali waspada, dengan kekhawatiran bahwa perang habis-habisan akan menyeret seluruh kawasan, serta sekutu utama Israel, Amerika Serikat.
Foto/AP
Pada bulan Agustus, Iran berjanji akan membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang terjadi sehari setelah seorang komandan Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.
Selama berbulan-bulan, masyarakat internasional telah berusaha meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Hal itu akan berlanjut pada hari Jumat dengan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Meskipun pemimpin Hizbullah sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak menginginkan perang regional yang besar-besaran, para ahli mengatakan bahwa ia mungkin sekarang berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk bertindak setelah serangkaian ledakan, dan dengan Israel yang bersiap untuk memindahkan sasaran militernya ke perbatasan utara.
Para pemain kunci terkadang tampak berjalan mendekati jurang, tetapi ketegangan telah mereda mengingat konsekuensi serius dari perang habis-habisan di Timur Tengah.
Tetapi hampir setiap minggu terjadi insiden kekerasan lain yang membuat kawasan itu kembali waspada, dengan kekhawatiran bahwa perang habis-habisan akan menyeret seluruh kawasan, serta sekutu utama Israel, Amerika Serikat.
5. Iran Ikut Bermain dalam Konflik
Foto/AP
Pada bulan Agustus, Iran berjanji akan membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, yang terjadi sehari setelah seorang komandan Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.
Selama berbulan-bulan, masyarakat internasional telah berusaha meredakan ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Hal itu akan berlanjut pada hari Jumat dengan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Meskipun pemimpin Hizbullah sebelumnya menyatakan bahwa ia tidak menginginkan perang regional yang besar-besaran, para ahli mengatakan bahwa ia mungkin sekarang berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk bertindak setelah serangkaian ledakan, dan dengan Israel yang bersiap untuk memindahkan sasaran militernya ke perbatasan utara.
(ahm)