Rusia Peringatkan Gaza adalah Masalah Internasional Terbesar di Dunia

Selasa, 17 September 2024 - 21:30 WIB
loading...
Rusia Peringatkan Gaza...
Tentara Israel bergerak di Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan dengan Mesir, di Jalur Gaza pada Jumat, 13 September 2024. Foto/AP/Leo Correa
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menyatakan Gaza saat ini adalah "masalah internasional terbesar" dan menyerukan agar pertumpahan darah segera diakhiri.

Dalam konferensi pers yang diadakan Senin (16/9/2024) dengan Menlu Mesir Badr Abdel Aaty di Moskow, Lavrov membahas perang Israel yang menghancurkan di Gaza.

Lavrov menegaskan kembali dukungan Rusia untuk setiap langkah guna menghentikan kekerasan sesegera mungkin.

Lavrov juga menyatakan dukungan Rusia terhadap langkah-langkah untuk membangun perdamaian abadi di Gaza.

Dia menunjukkan bahwa sementara Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengajukan inisiatif untuk menyelesaikan krisis, upaya ini dihalangi oleh Amerika Serikat (AS).

“Rusia dan Mesir telah bekerja sama di Dewan Keamanan PBB untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” ungkap dia.
Lavrov memperingatkan agar tidak mengabaikan situasi di Gaza di tingkat PBB, dengan menekankan saat ini hal itu adalah "masalah internasional terbesar".

Sementara itu, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani mengadakan diskusi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengenai "upaya mediasi bersama untuk mengakhiri perang di Gaza," menurut laporan Anadolu.

Selama panggilan telepon tersebut, kedua pejabat meninjau perkembangan terbaru di Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Qatar.

Pembicaraan itu khususnya berfokus pada "upaya mediasi bersama untuk mengakhiri perang di Gaza, pembebasan tahanan dan sandera, dan pengiriman bantuan berkelanjutan ke semua wilayah di Jalur Gaza."

Selain itu, percakapan tersebut menyentuh "perkembangan terbaru di wilayah tersebut," meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas, yang dipimpin Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, telah terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras melanjutkan perang di Gaza.

Netanyahu secara khusus berfokus mempertahankan kendali atas koridor Philadelphia dan Netzarim di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza.

Sementara itu, Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari Gaza dan pengembalian orang-orang yang mengungsi tanpa batasan.

Israel memperkirakan 101 tawanan perang masih ditahan di Gaza, sementara Hamas telah melaporkan puluhan tawanan telah tewas dalam serangan udara Israel yang membabi buta.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)