5 Negara Penyumbang Terbesar Senjata Israel untuk Bantai Rakyat Palestina, Nomor 1 Sekutu Seumur Hidup
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Israel memperoleh sebagian besar persenjataan dalam perangnya di Gaza dari negara-negara lain. Mayoritas didapat dari sekutu setianya, Amerika Serikat.
Kampanye militer di Gaza telah menunjukan ketidakmampuan Israel untuk berdiri sendiri. Buktinya bisa dilihat dari ketergantungan mereka terhadap bantuan senjata dari negara-negara sekutunya di Barat.
Ironisnya, bantuan senjata itu telah dipakai Israel untuk membunuh banyak warga Palestina di Gaza. Tak hanya itu, mereka juga menggunakannya untuk menghancurkan wilayah kantong yang terkepung dengan dalih mencari keberadaan serdadu Hamas.
Lalu, siapa sebenarnya negara penyumbang terbesar senjata Israel untuk membantai warga Gaza? Berikut ini ulasannya.
Negara Penyumbang Terbesar Senjata Israel untuk Bantai Rakyat Palestina
Amerika Serikat bertengger di urutan teratas sebagai penyumbang senjata terbesar bagi Israel. Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat hubungan dekat keduanya.
Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Amerika Serikat adalah pemasok senjata utama Israel. Mereka setidaknya menyediakan 69% impor senjata konvensional Tel Aviv untuk periode 2019-2023.
Senada dengan data tersebut, Foundation for Defence of Democracies (FDD) menyebut bantuan itu mencakup berbagai macam senjata dan amunisi berbeda. Sebut saja dari alat pertahanan udara, amunisi berpemandu presisi (PGM), peluru artileri, peluru tank hingga senjata ringan.
Pengiriman lainnya termasuk peluru artileri 155mm, rudal Hellfire, amunisi 30mm, dan peluru tank 120mm. Lalu, ada juga senjata dan peralatan kecil seperti perangkat penglihatan malam PVS-14 serta Bunker Defeat Munitions.
Masih dari laporan SIPRI, Jerman bertengger di urutan kedua sebagai penyumbang terbesar kedua senjata Israel. Berlin setidaknya memasok 30% impor senjata Tel Aviv.
Jenis bantuan senjatanya pun beragam. Jerman menyediakan seperti kapal selam, kapal perang, mesin kendaraan tempur, pesawat terbang hingga torpedo.
Laporan Forensis yang berbasis di Berlin menyebut negara ini menyetujui ekspor senjata senilai USD352 juta ke Israel sebelum 7 Oktober dan terus mengizinkan lisensi untuk peralatan militernya dipakai.
Pada 2023 lalu, Jerman melakukan ekspor senjata besar-besaran ke Israel. Bantuan ini termasuk dua korvet kelas Sa'ar 6, 10 torpedo DM2A4 Seehecht, serta sejumlah mesin diesel untuk berbagai kendaraan militernya.
Kemudian ada Italia. Mereka tercatat beberapa kali terlibat dalam pengiriman paket senjata ke Israel.
Italia sendiri dilaporkan menyumbang sekitar 0,9% impor senjata Israel untuk periode 2019-2023. Melihat sekian jenisnya, impor senjata tersebut termasuk helikopter dan artileri angkatan laut.
Terlepas dari tekanan dunia internasional, Inggris tetap memasok senjatanya ke Israel. Menteri Luar Negeri, David Cameron, pada bulan April mengumumkan pihaknya tidak akan menghentikan penjualan senjata ke Tel Aviv.
Perusahaan-perusahaan Inggris seperti BAE Systems ikut terlibat dalam penyediaan senjata ke Israel. Hal ini termasuk komponen untuk jet tempur F-15, F-16, dan F-35.
Menurut data Campaign Against Arms Trade (CAAT), Inggris telah mengizinkan ekspor senjata senilai ÂŁ560 juta ke Israel sejak 2008.
Dalam laporan lain, mereka juga mencatat bahwa industri pertahanan Inggris memasok 15 persen komponen dalam pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan dalam pemboman Gaza.
Kanada juga sempat tercatat sebagai salah satu penyumbang senjata terbesar Israel. Pada 2022, mereka mencatatkan nilai penjualan senjata ke Tel Aviv sebesar USD15,7 juta.
Namun, Kanada mengatakan pada Januari lalu bahwa mereka telah menangguhkan persetujuan izin keluar untuk ekspor senjata ke Israel. Selain menjadi tanggapan atas protes dunia internasional, langkah itu juga memastikan bahwa senjata yang dijualnya digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Itulah sejumlah negara penyumbang senjata terbesar Israel untuk bantai warga Gaza.
Kampanye militer di Gaza telah menunjukan ketidakmampuan Israel untuk berdiri sendiri. Buktinya bisa dilihat dari ketergantungan mereka terhadap bantuan senjata dari negara-negara sekutunya di Barat.
Ironisnya, bantuan senjata itu telah dipakai Israel untuk membunuh banyak warga Palestina di Gaza. Tak hanya itu, mereka juga menggunakannya untuk menghancurkan wilayah kantong yang terkepung dengan dalih mencari keberadaan serdadu Hamas.
Lalu, siapa sebenarnya negara penyumbang terbesar senjata Israel untuk membantai warga Gaza? Berikut ini ulasannya.
Negara Penyumbang Terbesar Senjata Israel untuk Bantai Rakyat Palestina
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat bertengger di urutan teratas sebagai penyumbang senjata terbesar bagi Israel. Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat hubungan dekat keduanya.
Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Amerika Serikat adalah pemasok senjata utama Israel. Mereka setidaknya menyediakan 69% impor senjata konvensional Tel Aviv untuk periode 2019-2023.
Senada dengan data tersebut, Foundation for Defence of Democracies (FDD) menyebut bantuan itu mencakup berbagai macam senjata dan amunisi berbeda. Sebut saja dari alat pertahanan udara, amunisi berpemandu presisi (PGM), peluru artileri, peluru tank hingga senjata ringan.
Pengiriman lainnya termasuk peluru artileri 155mm, rudal Hellfire, amunisi 30mm, dan peluru tank 120mm. Lalu, ada juga senjata dan peralatan kecil seperti perangkat penglihatan malam PVS-14 serta Bunker Defeat Munitions.
2. Jerman
Masih dari laporan SIPRI, Jerman bertengger di urutan kedua sebagai penyumbang terbesar kedua senjata Israel. Berlin setidaknya memasok 30% impor senjata Tel Aviv.
Jenis bantuan senjatanya pun beragam. Jerman menyediakan seperti kapal selam, kapal perang, mesin kendaraan tempur, pesawat terbang hingga torpedo.
Laporan Forensis yang berbasis di Berlin menyebut negara ini menyetujui ekspor senjata senilai USD352 juta ke Israel sebelum 7 Oktober dan terus mengizinkan lisensi untuk peralatan militernya dipakai.
Pada 2023 lalu, Jerman melakukan ekspor senjata besar-besaran ke Israel. Bantuan ini termasuk dua korvet kelas Sa'ar 6, 10 torpedo DM2A4 Seehecht, serta sejumlah mesin diesel untuk berbagai kendaraan militernya.
3. Italia
Kemudian ada Italia. Mereka tercatat beberapa kali terlibat dalam pengiriman paket senjata ke Israel.
Italia sendiri dilaporkan menyumbang sekitar 0,9% impor senjata Israel untuk periode 2019-2023. Melihat sekian jenisnya, impor senjata tersebut termasuk helikopter dan artileri angkatan laut.
4. Inggris
Terlepas dari tekanan dunia internasional, Inggris tetap memasok senjatanya ke Israel. Menteri Luar Negeri, David Cameron, pada bulan April mengumumkan pihaknya tidak akan menghentikan penjualan senjata ke Tel Aviv.
Perusahaan-perusahaan Inggris seperti BAE Systems ikut terlibat dalam penyediaan senjata ke Israel. Hal ini termasuk komponen untuk jet tempur F-15, F-16, dan F-35.
Menurut data Campaign Against Arms Trade (CAAT), Inggris telah mengizinkan ekspor senjata senilai ÂŁ560 juta ke Israel sejak 2008.
Dalam laporan lain, mereka juga mencatat bahwa industri pertahanan Inggris memasok 15 persen komponen dalam pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan dalam pemboman Gaza.
5. Kanada
Kanada juga sempat tercatat sebagai salah satu penyumbang senjata terbesar Israel. Pada 2022, mereka mencatatkan nilai penjualan senjata ke Tel Aviv sebesar USD15,7 juta.
Namun, Kanada mengatakan pada Januari lalu bahwa mereka telah menangguhkan persetujuan izin keluar untuk ekspor senjata ke Israel. Selain menjadi tanggapan atas protes dunia internasional, langkah itu juga memastikan bahwa senjata yang dijualnya digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Itulah sejumlah negara penyumbang senjata terbesar Israel untuk bantai warga Gaza.
(sya)