ISW: China Dapat Kuasai Kepulauan Kinmen di Taiwan dalam 6 Bulan
loading...
A
A
A
Laporan ISW menambahkan bahwa China dapat mengambil langkah pertamanya “tiga hingga empat bulan” dari sekarang untuk merebut Kinmen, setelah Coast Guard China menormalkan serangan ke perairan terlarang Kinmen hingga serangan semacam itu terjadi hampir setiap hari.
Masih menurut laporan ISW, China akan memulai upaya menaiki dan menahan kapal-kapal Taiwan di perairan yang tidak sepenuhnya dikuasai China dan akan mulai menerbangkan drone pengintai sipil langsung di atas pangkalan militer Kinmen.
Coat Guard China, menurut laporan ISW, akan mengatur atau memanfaatkan insiden tidak menguntungkan dan menggunakan kejadian tersebut untuk mendirikan zona “karantina” di sekitar Kinmen dan mencegah pengiriman senjata tambahan atau barang selundupan ke pulau-pulau tersebut.
“Karantina masih memungkinkan sebagian besar kapal sipil untuk lewat setelah pemeriksaan tetapi menghalangi jalannya sebagian besar kapal pemerintah Taiwan,” kata para peneliti ISW dalam laporan mereka.
Untuk lebih mengisolasi Kepulauan Kinmen, China selanjutnya akan memberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah tersebut dan merusak kabel bawah laut pulau yang terhubung ke Taiwan.
Pemerintah Taiwan akhirnya akan menyerah, setuju untuk mengubah Kepulauan Kinmen menjadi zona demiliterisasi (DMZ), papar para peneliti ISW.
“China akhirnya mendirikan pos-pos terdepan dan kantor penghubung pemerintahnya sendiri di Kinmen dengan alasan mengawasi demiliterisasi dan menjaga perdamaian. China dapat mengoperasikan lembaga-lembaga ini bersama-sama dengan otoritas sipil Kinmen,” catat para peneliti ISW.
Pada akhirnya, China akan mengubah Kepulauan Kinmen menjadi contoh skema “Satu Negara, Dua Sistem” yang ingin diberlakukannya di Taiwan, menurut para peneliti tersebut.
Para peneliti menulis bahwa CCP akan menggunakan media dan perang informasinya untuk mempromosikan narasi tentang kebebasan dan kemakmuran ekonomi Kinmen, sehingga meningkatkan daya tarik dari pulau-pulau terpencil Taiwan, hingga akhirnya pulau utama Taiwan itu sendiri.
Zona Demiliterisasi
Masih menurut laporan ISW, China akan memulai upaya menaiki dan menahan kapal-kapal Taiwan di perairan yang tidak sepenuhnya dikuasai China dan akan mulai menerbangkan drone pengintai sipil langsung di atas pangkalan militer Kinmen.
Coat Guard China, menurut laporan ISW, akan mengatur atau memanfaatkan insiden tidak menguntungkan dan menggunakan kejadian tersebut untuk mendirikan zona “karantina” di sekitar Kinmen dan mencegah pengiriman senjata tambahan atau barang selundupan ke pulau-pulau tersebut.
“Karantina masih memungkinkan sebagian besar kapal sipil untuk lewat setelah pemeriksaan tetapi menghalangi jalannya sebagian besar kapal pemerintah Taiwan,” kata para peneliti ISW dalam laporan mereka.
Untuk lebih mengisolasi Kepulauan Kinmen, China selanjutnya akan memberlakukan zona larangan terbang di atas wilayah tersebut dan merusak kabel bawah laut pulau yang terhubung ke Taiwan.
Pemerintah Taiwan akhirnya akan menyerah, setuju untuk mengubah Kepulauan Kinmen menjadi zona demiliterisasi (DMZ), papar para peneliti ISW.
“China akhirnya mendirikan pos-pos terdepan dan kantor penghubung pemerintahnya sendiri di Kinmen dengan alasan mengawasi demiliterisasi dan menjaga perdamaian. China dapat mengoperasikan lembaga-lembaga ini bersama-sama dengan otoritas sipil Kinmen,” catat para peneliti ISW.
Pada akhirnya, China akan mengubah Kepulauan Kinmen menjadi contoh skema “Satu Negara, Dua Sistem” yang ingin diberlakukannya di Taiwan, menurut para peneliti tersebut.
Para peneliti menulis bahwa CCP akan menggunakan media dan perang informasinya untuk mempromosikan narasi tentang kebebasan dan kemakmuran ekonomi Kinmen, sehingga meningkatkan daya tarik dari pulau-pulau terpencil Taiwan, hingga akhirnya pulau utama Taiwan itu sendiri.