5 Presiden di Dunia yang Selalu Mendukung Genosida oleh Israel pada Warga Palestina
loading...
A
A
A
Penjualan tersebut dikatakan mencakup ribuan amunisi berpemandu presisi, bom berdiameter kecil, penghancur bunker, dan senjata ringan.
Namun, laporan SIPRI mengatakan terlepas dari pengiriman tersebut, total volume impor senjata Israel dari AS pada tahun 2023 hampir sama dengan tahun 2022.
Satu kesepakatan yang cukup besar hingga memerlukan pemberitahuan Kongres adalah penjualan senilai USD18 miliar hingga 50 jet tempur F-15.
Senator Elizabeth Warren mengatakan dia siap untuk memblokir kesepakatan tersebut dan menuduh Israel melakukan "pengeboman tanpa pandang bulu" di Gaza.
Jerman adalah eksportir senjata terbesar berikutnya ke Israel, yang menyumbang 30% dari impor antara tahun 2019 dan 2023, menurut SIPRI.
Pada tahun 2023, penjualan senjata negara Eropa itu ke Israel bernilai 326,5 juta euro atau USD351 juta, meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022, dengan mayoritas lisensi ekspor tersebut diberikan setelah serangan 7 Oktober.
Pemerintah Jerman mengatakan pada Januari bahwa penjualan tersebut meliputi peralatan militer senilai 306,4 juta euro dan "senjata perang" senilai 20,1 juta euro.
Menurut kantor berita DPA, penjualan tersebut meliputi 3.000 senjata antitank portabel dan 500.000 butir amunisi untuk senjata api otomatis atau semi-otomatis.
Dikatakan juga bahwa sebagian besar lisensi ekspor diberikan untuk kendaraan darat dan teknologi untuk pengembangan, perakitan, pemeliharaan, dan perbaikan senjata.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menjadi pendukung setia Israel dalam genosida itu.
Namun, laporan SIPRI mengatakan terlepas dari pengiriman tersebut, total volume impor senjata Israel dari AS pada tahun 2023 hampir sama dengan tahun 2022.
Satu kesepakatan yang cukup besar hingga memerlukan pemberitahuan Kongres adalah penjualan senilai USD18 miliar hingga 50 jet tempur F-15.
Senator Elizabeth Warren mengatakan dia siap untuk memblokir kesepakatan tersebut dan menuduh Israel melakukan "pengeboman tanpa pandang bulu" di Gaza.
2. Jerman
Jerman adalah eksportir senjata terbesar berikutnya ke Israel, yang menyumbang 30% dari impor antara tahun 2019 dan 2023, menurut SIPRI.
Pada tahun 2023, penjualan senjata negara Eropa itu ke Israel bernilai 326,5 juta euro atau USD351 juta, meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022, dengan mayoritas lisensi ekspor tersebut diberikan setelah serangan 7 Oktober.
Pemerintah Jerman mengatakan pada Januari bahwa penjualan tersebut meliputi peralatan militer senilai 306,4 juta euro dan "senjata perang" senilai 20,1 juta euro.
Menurut kantor berita DPA, penjualan tersebut meliputi 3.000 senjata antitank portabel dan 500.000 butir amunisi untuk senjata api otomatis atau semi-otomatis.
Dikatakan juga bahwa sebagian besar lisensi ekspor diberikan untuk kendaraan darat dan teknologi untuk pengembangan, perakitan, pemeliharaan, dan perbaikan senjata.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menjadi pendukung setia Israel dalam genosida itu.