MBS Sakit Hati Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Khashoggi

Selasa, 01 Oktober 2019 - 08:23 WIB
MBS Sakit Hati Dituding...
MBS Sakit Hati Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Khashoggi
A A A
NEW YORK - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MBS), menjadi sosok yang dianggap paling bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi meskipun ia telah membantah secara langsung memerintahkan pembunuhan tersebut.

MBS akhirnya angkat bicara terkait pembunuhan tersebut. Menurutnya pembunuhan itu - yang dilakukan di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, tepat hampir setahun yang lalu - telah menyakiti dirinya dan pemerintahannya.

Dalam wawancara dengan CBS News, MBS mengatakan ia tidak dapat disalahkan secara langsung atas pembunuhan tersebut. Ditanya apakah ia memberi perintah membunuh, MBS menjawab: "Sama sekali tidak."

"Ini adalah kejahatan keji. Tapi saya bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi," tuturnya seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (1/10/2019).

Ditanya apa maksud dari jawabannya, Salman mengatakan: "Ketika sebuah kejahatan dilakukan terhadap seorang warga negara Saudi oleh pejabat, bekerja untuk pemerintah Saudi, sebagai seorang pemimpin saya harus bertanggung jawab. Ini adalah kesalahan. Dan saya harus mengambil semua tindakan untuk menghindari hal seperti itu di masa depan."

Salman berpendapat bahwa dia tidak mungkin menyadari apa yang dilakukan setiap pegawai pemerintah Saudi pada satu waktu.

"Tidak mungkin bahwa tiga juta (pegawai pemerintah) akan mengirim laporan harian mereka kepada pemimpin atau orang tertinggi kedua di pemerintah Saudi," ujarnya.

Tetapi beberapa pembantu dan pengawal terdekat Salman diyakini telah membentuk pasukan pembunuh beranggotakan 15 orang yang melakukan perjalanan ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi. Ditanya apakah dia tidak tahu apa yang dilakukan penasihat terdekatnya, Salman menghindari pertanyaan itu dan menjanjikan keadilan.

"Hari ini penyelidikan sedang dilakukan. Dan sekali tuduhan terbukti terhadap seseorang, terlepas dari pangkatnya, itu akan dibawa ke pengadilan, tidak terkecuali," jawabnya.

Salman, yang dengan cepat mengkonsolidasikan kekuasaan di dalam kerajaan dalam beberapa tahun terakhir, juga mengatakan tidak ada ancaman bagi wartawan lain.

"Ancaman terhadap Arab Saudi berasal dari tindakan seperti itu terhadap seorang jurnalis Saudi," katanya.

"Anda tidak dapat membayangkan rasa sakit yang kami derita, terutama sebagai pemerintah Saudi, dari kejahatan seperti ini," tambahnya.

Pembunuhan Khashoggi menyebabkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen AS. Hubungan dekat Amerika dengan Arab Saudi sudah menjadi masalah yang diperdebatkan.

Bagaimanapun, Presiden AS Donald Trump secara konsisten mendukung Salman, terlepas dari temuan-temuan komunitas intelijennya sendiri.

Salman mengatakan kepada CBS bahwa hubungan bilateral cukup kuat untuk mengatasi hambatan seperti itu.

"Hubungannya jauh lebih besar dari (pembunuhan Khashoggi) dan ini adalah insiden keji dan menyakitkan bagi kita semua. Peran kita adalah bekerja siang dan malam untuk mengatasi ini dan untuk memastikan masa depan kita jauh lebih baik daripada apa pun yang terjadi di masa lalu," tukasnya.
(ian)
Berita Terkait
Jamal Khashoggi, Jurnalis...
Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Dibunuh Secara Misterius
Ajudan Putra Mahkota...
Ajudan Putra Mahkota Arab Saudi MBS Dilaporkan Ditangkap
Putra Mahkota Arab Saudi...
Putra Mahkota Arab Saudi Tiba di Turki, Kasus Khashoggi Ditutup?
Jenderal Arab Saudi...
Jenderal Arab Saudi Digugat di Prancis atas Penyiksaan Khashoggi
Turki Adili 20 Warga...
Turki Adili 20 Warga Saudi Pembunuh Khashoggi Termasuk 2 Eks Ajudan MBS
PBB: Pangeran Mahkota...
PBB: Pangeran Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
37 menit yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
3 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
4 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
4 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
5 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
6 jam yang lalu
Infografis
Gunung Berapi Bawah...
Gunung Berapi Bawah Laut Jadi Ancaman AS setelah Kebakaran Hutan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved