Pertama di Dunia, Penerjun Payung Lompat dari Pesawat Tenaga Surya
loading...
A
A
A
PAYERNE - Seorang penerjun payung melakukan lompatan pertama di dunia dari pesawat tenaga surya pada Selasa (25/8) setelah pesawat berada di ketinggian 1.520 meter di atas Swiss bagian barat.
Pesawat prototipe dua kursi itu melakukan tes terbang saat cuaca bagus dan mempromosikan energi terbarukan.
Penerjun payung Raphael Domjan mencapai kecepatan 150 km per jam selama terjun, mendarat dekat pangkalan proyek di Payerne.
“Hari ini ada banyak yang pertama tapi paling penting adalah pertama kali seseorang terjun dari pesawat listrik. Dan ini sesuatu yang mengubah masa depan olahraga ini untuk para sky diver,” papar Domjan, pencetus proyek SolarStartos dan co-pilot pesawat itu.
“Ini pertama kali kami melakukan solar skydive, saya naik dengan energi dari sel surya pesawat itu,” ujar dia.
Pada 2022, tim menargetkan melakukan penerbangan ketinggian tinggi bertenaga surya saja, untuk mencapai stratosphere pada ketinggian 20.000 meter. (Baca Juga: India Tuding Pakistan Lakukan Lima Kebohongan Besar di DK PBB)
Sejumlah perusahaan telah mengembangkan pesawat tenaga surya dan beberapa telah melakukan uji coba, termasuk yang keliling dunia. (Baca Infografis: Pengganti F-18 Super Hornet US Navy Kemungkinan Mirip F-14 Tomcat)
Sumber energi terbarukan dilirik sebagai alternatif untuk tenaga pesawat karena selama ini pesawat menjadi salah satu penyumpang emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. (Lihat Video: Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru, Terancam Hukuman Seumur Hidup)
Pesawat prototipe dua kursi itu melakukan tes terbang saat cuaca bagus dan mempromosikan energi terbarukan.
Penerjun payung Raphael Domjan mencapai kecepatan 150 km per jam selama terjun, mendarat dekat pangkalan proyek di Payerne.
“Hari ini ada banyak yang pertama tapi paling penting adalah pertama kali seseorang terjun dari pesawat listrik. Dan ini sesuatu yang mengubah masa depan olahraga ini untuk para sky diver,” papar Domjan, pencetus proyek SolarStartos dan co-pilot pesawat itu.
“Ini pertama kali kami melakukan solar skydive, saya naik dengan energi dari sel surya pesawat itu,” ujar dia.
Pada 2022, tim menargetkan melakukan penerbangan ketinggian tinggi bertenaga surya saja, untuk mencapai stratosphere pada ketinggian 20.000 meter. (Baca Juga: India Tuding Pakistan Lakukan Lima Kebohongan Besar di DK PBB)
Sejumlah perusahaan telah mengembangkan pesawat tenaga surya dan beberapa telah melakukan uji coba, termasuk yang keliling dunia. (Baca Infografis: Pengganti F-18 Super Hornet US Navy Kemungkinan Mirip F-14 Tomcat)
Sumber energi terbarukan dilirik sebagai alternatif untuk tenaga pesawat karena selama ini pesawat menjadi salah satu penyumpang emisi gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. (Lihat Video: Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru, Terancam Hukuman Seumur Hidup)
(sya)