Gelombang Serangan Taliban Guncang Afghanistan, 12 Tewas
loading...
A
A
A
KABUL - Gelombang serangan Taliban mengguncang Afghanistan dalam 24 jam terakhir, menewaskan 12 orang dan sejumlah orang lainnya terluka. Serangan terbaru adalah bom truk Taliban di Afghanistan utara yang menargetkan pangkalan pasukan Afghanistan.
Setidaknya tiga orang, termasuk dua komandan Afghanistan dan seorang warga sipil, tewas dalam serangan truk bom bunuh diri di provinsi Balkd utara. Hal itu diungkapkan juru bicara gubernur provinsi Munir Ahmad Farhad.
Menurut juru bicara korps tentara Afghanistan di utara, Hanif Rezaie, laporan awal militer mengatakan sedikitnya enam komandan dan sekitar 35 warga sipil terluka dalam ledakan itu. Serangan juga menghancurkan atau merusak puluhan rumah warga sipil di dekatnya.
"Sebagian besar warga sipil yang terluka adalah wanita dan anak-anak," kata Rezaie, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (25/8/2020).
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan Balkh itu, dengan mengatakan puluhan personel militer tewas.
Warga sipil Afghanistan terus menanggung beban perang di seluruh negeri, meskipun ada upaya untuk meluncurkan pembicaraan damai antara pemerintah Kabul dan Taliban, dan untuk menemukan rencana pasca-perang Afghanistan.
Pembicaraan itu direncanakan berdasarkan perjanjian perdamaian Amerika Serikat (AS)-Taliban yang ditandatangani pada Februari lalu. Namun permulaannya telah terhambat oleh serangkaian penundaan atas pembebasan tahanan. (Baca: AS-Taliban Teken Kesepakatan Damai, Akhiri Perang 19 Tahun )
Juga pada hari Selasa, serangan di pos pemeriksaan pasukan pro-pemerintah di provinsi Ghor barat menewaskan delapan tentara dan melukai lima lainnya. Hal itu dikatakan Arif Aber, juru bicara gubernur provinsi.
Serangan di distrik Shahrak memicu baku tembak selama lima jam.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi pihak berwenang menyalahkan Taliban.
Di Ibu Kota Kabul, pemboman pinggir jalan menewaskan seorang petugas polisi sementara seorang polisi wanita dan sopirnya terluka ketika penyerang tak dikenal menembaki mereka, kata juru bicara kepala polisi Kabul Ferdaws Faramarz.
Polisi wanita, Saba Saher, juga seorang aktris terkenal, dikatakan dalam kondisi stabil.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan mengeluarkan pernyataan pada Senin malam yang mengatakan 91 pejuang Taliban tewas dalam operasi udara dan darat oleh pasukan tentara Afghanistan yang mencoba membuka jalan raya antara Kunduz utara ke distrik Khanabad.
Pernyataan itu mengatakan 50 pejuang Taliban lainnya terluka dalam pertempuran itu dan jalan raya kemudian dibuka kembali untuk lalu lintas.
Menurut laporan PBB yang dirilis pada Juli, 1.282 orang tewas dalam kekerasan di Afghanistan dalam enam bulan pertama tahun 2020. (Baca: 'Deep State' AS Coba Sabotase Pembicaraan Damai Afghanistan )
Setidaknya tiga orang, termasuk dua komandan Afghanistan dan seorang warga sipil, tewas dalam serangan truk bom bunuh diri di provinsi Balkd utara. Hal itu diungkapkan juru bicara gubernur provinsi Munir Ahmad Farhad.
Menurut juru bicara korps tentara Afghanistan di utara, Hanif Rezaie, laporan awal militer mengatakan sedikitnya enam komandan dan sekitar 35 warga sipil terluka dalam ledakan itu. Serangan juga menghancurkan atau merusak puluhan rumah warga sipil di dekatnya.
"Sebagian besar warga sipil yang terluka adalah wanita dan anak-anak," kata Rezaie, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (25/8/2020).
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan Balkh itu, dengan mengatakan puluhan personel militer tewas.
Warga sipil Afghanistan terus menanggung beban perang di seluruh negeri, meskipun ada upaya untuk meluncurkan pembicaraan damai antara pemerintah Kabul dan Taliban, dan untuk menemukan rencana pasca-perang Afghanistan.
Pembicaraan itu direncanakan berdasarkan perjanjian perdamaian Amerika Serikat (AS)-Taliban yang ditandatangani pada Februari lalu. Namun permulaannya telah terhambat oleh serangkaian penundaan atas pembebasan tahanan. (Baca: AS-Taliban Teken Kesepakatan Damai, Akhiri Perang 19 Tahun )
Juga pada hari Selasa, serangan di pos pemeriksaan pasukan pro-pemerintah di provinsi Ghor barat menewaskan delapan tentara dan melukai lima lainnya. Hal itu dikatakan Arif Aber, juru bicara gubernur provinsi.
Serangan di distrik Shahrak memicu baku tembak selama lima jam.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi pihak berwenang menyalahkan Taliban.
Di Ibu Kota Kabul, pemboman pinggir jalan menewaskan seorang petugas polisi sementara seorang polisi wanita dan sopirnya terluka ketika penyerang tak dikenal menembaki mereka, kata juru bicara kepala polisi Kabul Ferdaws Faramarz.
Polisi wanita, Saba Saher, juga seorang aktris terkenal, dikatakan dalam kondisi stabil.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan mengeluarkan pernyataan pada Senin malam yang mengatakan 91 pejuang Taliban tewas dalam operasi udara dan darat oleh pasukan tentara Afghanistan yang mencoba membuka jalan raya antara Kunduz utara ke distrik Khanabad.
Pernyataan itu mengatakan 50 pejuang Taliban lainnya terluka dalam pertempuran itu dan jalan raya kemudian dibuka kembali untuk lalu lintas.
Menurut laporan PBB yang dirilis pada Juli, 1.282 orang tewas dalam kekerasan di Afghanistan dalam enam bulan pertama tahun 2020. (Baca: 'Deep State' AS Coba Sabotase Pembicaraan Damai Afghanistan )
(ber)