'Deep State' AS Coba Sabotase Pembicaraan Damai Afghanistan

Minggu, 23 Agustus 2020 - 23:40 WIB
loading...
Deep State AS Coba Sabotase...
Ilustrasi
A A A
KABUL - Afghanistan telah membebaskan 80 dari 400 tahanan Taliban yang tersisa sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Amerika Serikat (AS), yang bergantung pada AS untuk menarik semua tentaranya dari negara itu. Namun, "Deep State" AS mungkin mencoba untuk menyabotase kesepakatan itu.

Mark Sleboda, seorang analis hubungan internasional dan keamanan yang berbasis di Moskow, Rusia menuturkan, harus diingat bahwa pemerintah Afghanistan yang dipasang AS tidak pernah menyetujui pembicaraan penarikan yang dilakukan AS dengan Taliban.

(Baca: Presiden Afghanistan Tandatangani Dekrit Pembebasan Tahanan Taliban )

“Mereka tidak pernah setuju untuk pembebasan tahanan dan mereka telah menyeret kaki mereka, dan dipaksa oleh AS di setiap langkah. Mereka tidak ingin militer AS mundur dari Afghanistan, mungkin karena mereka takut akan nyawa mereka, seperti pemerintahan yang dipasang Uni Soviet di Afghanistan runtuh beberapa tahun setelah Uni Soviet menarik pasukan mereka sendiri," ucapnya.

"Pada saat yang sama, Anda memiliki kekuatan di dalam pemerintah AS, jika Anda ingin menyebutnya negara bagian, birokrasi yang tidak dipilih, dinas keamanan dan beberapa militer dan pembentukan kebijakan luar negeri, yang juga tidak ingin pasukan AS ditarik dari Afghanistan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik.

Dia menuturkan, pihak tersebut tampaknya menyabotase upaya itu secara politis dengan kebocoran anonim ke pers informasi yang meragukan, intelijen yang dipertanyakan dan sebagainya.

(Baca: AS akan Tarik Ribuan Tentara dari Afghanistan )

The New York Times pada bulan Juni melaporkan, mengutip sumber-sumber intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, bahwa Rusia membayar militan yang terkait dengan Taliban untuk membunuh tentara Amerika dan pasukan koalisi di Afghanistan. Tuduhan tersebut telah dibantah oleh Rusia, Gedung Putih, Pentagon dan Taliban.

“Kami melihat tuduhan bahwa Rusia telah memberikan hadiah kepada elemen kriminal yang terkait dengan Taliban untuk membunuh tentara Amerika di Afghanistan beberapa minggu lalu," ungkap Sleboda.

"Itu tidak pernah didukung oleh bukti yang kuat. Faktanya, badan intelijen AS secara resmi mengatakan mereka tidak dapat memastikan bahwa ini pernah menjadi hal yang nyata, dan sekarang cerita terbaru adalah bahwa ini seperti terulang, kecuali Iran kali ini," jelasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Lockheed Martin Janjikan...
Lockheed Martin Janjikan Jet Tempur Siluman F-35 Terbaru Menjadi Ferrari Terbang Rasa F-47
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
Pelayaran China Hadapi...
Pelayaran China Hadapi Masalah Akibat Tarif AS, Kiriman Kontainer Turun Tajam
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Anggota MPR Ida Fauziyah...
Anggota MPR Ida Fauziyah Tekankan Penguatan 4 Pilar Kebangsaan di Jakarta
Rumah BUMN SIG Dorong...
Rumah BUMN SIG Dorong Pemasaran Produk UMKM Rembang
Rutin Beri Yield Besar,...
Rutin Beri Yield Besar, Investor Nantikan Dividen TUGU Tahun Ini
Berita Terkini
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
15 menit yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
1 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
2 jam yang lalu
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
2 jam yang lalu
Siapa Lashkar-e-Taiba?...
Siapa Lashkar-e-Taiba? Kelompok Militan Pakistan Disebut Mendalangi Pembantaian Kashmir
3 jam yang lalu
Kekuatan Militer Kamboja,...
Kekuatan Militer Kamboja, Kecil tapi Tak Bisa Diremehkan
4 jam yang lalu
Infografis
Tegang, Jet Tempur China...
Tegang, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved