Sekjen PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Vaksinasi Polio di Gaza

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 10:45 WIB
loading...
Sekjen PBB Serukan Jeda...
Warga Palestina mengungsi dari sekolah yang menjadi tempat berlindung mereka di bagian timur Deir al-Balah, Jalur Gaza, Jumat, 16 Agustus 2024, setelah militer Israel menyebarkan selebaran yang memaksa warga sipil mengungsi dari daerah tersebut dan Khan Y
A A A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres meminta pihak-pihak yang berkonflik di Gaza memberikan jaminan konkret yang menjamin jeda kemanusiaan agar kampanye vaksin polio dapat dilakukan.

Guterres, berbicara kepada wartawan di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Jumat (16/8/2024), mengimbau agar jaminan segera diberikan saat dia memperingatkan, mencegah dan menahan penyebaran polio di daerah kantong itu akan membutuhkan upaya besar yang terkoordinasi dan mendesak.

“Mari kita perjelas: Vaksin utama untuk polio adalah perdamaian dan gencatan senjata kemanusiaan segera,” tegas Guterres.

Dia menekankan, “Namun, bagaimanapun juga, jeda polio adalah suatu keharusan. Tidak mungkin untuk melakukan kampanye vaksinasi polio saat perang berkecamuk di mana-mana.”

Guterres mengatakan PBB siap meluncurkan kampanye vaksin polio di Gaza untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun, tetapi mengatakan, “Tantangannya serius.”

“Setidaknya 95% cakupan vaksinasi akan dibutuhkan selama masing-masing dari dua putaran kampanye untuk mencegah penyebaran polio dan mengurangi kemunculannya mengingat kehancuran di Gaza,” ungkap Guterres.

Dia menambahkan kampanye yang sukses akan membutuhkan fasilitasi transportasi untuk vaksin dan peralatan pendingin di setiap langkah, masuknya para ahli polio ke Gaza, layanan internet dan telepon yang andal, dan elemen-elemen lainnya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan epidemi polio di daerah kantong Palestina bulan lalu, menyalahkan serangan militer Israel yang sedang berlangsung.

“Polio terdeteksi dalam limbah di provinsi Deir Al-Balah dan Khan Yunis di Gaza,” papar Dr Hamid Jafari, spesialis polio WHO, dalam konferensi pers awal bulan ini.

Dia menambahkan ada kemungkinan virus tersebut telah beredar sejak September.

Seorang pejabat senior Barat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan mereka memahami setidaknya ada satu kasus yang dikonfirmasi dan dua kasus yang diduga di antara warga Palestina di daerah kantong itu.

Dia mengatakan, mungkin tidak ada jeda kemanusiaan tunggal tetapi beberapa jeda yang lebih pendek.

Bahayanya adalah ancaman wabah penyakit tidak terbatas di Gaza, yang menurut pejabat tersebut merupakan "bom waktu penularan".

Pejabat tersebut menjelaskan ketika musim hujan dimulai akhir musim gugur ini, limbah mentah yang terkontaminasi dapat "terdorong" ke akuifer tempat Israel, Mesir, dan Yordania mengambil air.

Poliomielitis, yang menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun paling berisiko terkena penyakit virus ini, terutama bayi di bawah usia 2 tahun, karena kampanye vaksinasi normal telah terganggu oleh konflik selama 10 bulan.

Tanpa layanan kesehatan yang memadai, penduduk Gaza sangat rentan terhadap wabah penyakit, menurut para pejabat kesehatan masyarakat dan kelompok bantuan.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1078 seconds (0.1#10.140)