Putra Ismail Haniyeh Ungkap Warisan Ayahnya: Hati yang Menolong Semua Orang
loading...
A
A
A
“Gaza sedang dibantai dari urat ke urat, di tengah keheningan masyarakat internasional dan beberapa rezim Arab,” ungkap dia.
Abdel Salam mengakhiri wawancaranya dengan Al-Mayadeen dengan mengatakan ayahnya “selalu merasa dia akan menjadi martir, dan tahu dia akan meninggalkan dunia ini kapan saja,” mengingat dia telah menjadi korban dari empat percobaan pembunuhan sebelumnya.
“Satu-satunya keinginannya untuk anak-anaknya adalah untuk melestarikan warisan cinta orang-orang kepadanya, dan untuk membantu orang-orang, dan untuk melestarikan kamp dan persatuan rakyat kita, lingkungan kita, tetangga kita dan saudara-saudara kita, dan untuk terus membawa warisannya dengan hubungan manusiawi dan persaudaraannya dengan semua putra rakyat Palestina kita,” pungkas Abdel Salam Haniyeh.
Abdel Salam mengakhiri wawancaranya dengan Al-Mayadeen dengan mengatakan ayahnya “selalu merasa dia akan menjadi martir, dan tahu dia akan meninggalkan dunia ini kapan saja,” mengingat dia telah menjadi korban dari empat percobaan pembunuhan sebelumnya.
“Satu-satunya keinginannya untuk anak-anaknya adalah untuk melestarikan warisan cinta orang-orang kepadanya, dan untuk membantu orang-orang, dan untuk melestarikan kamp dan persatuan rakyat kita, lingkungan kita, tetangga kita dan saudara-saudara kita, dan untuk terus membawa warisannya dengan hubungan manusiawi dan persaudaraannya dengan semua putra rakyat Palestina kita,” pungkas Abdel Salam Haniyeh.
(sya)