Fisikawan Rusia Desak Putin Mengebom Nuklir Ukraina untuk Percepat Perang

Jum'at, 16 Agustus 2024 - 09:28 WIB
loading...
A A A
"Situasi di garis depan telah menjadi sangat macet dan berlarut-larut," katanya, seraya menambahkan bahwa Moskow telah gagal melakukan "tindakan militer terobosan besar."



"Meskipun Rusia memiliki keuntungan, kami bergerak cukup lambat," kata fisikawan itu.

"Orang-orang [Rusia] memiliki pertanyaan: kapan kami akhirnya akan menyelesaikan dan mencapai apa yang kami inginkan?" tanyanya.

"Kedua, kita harus menanggung serangan teroris di tanah Rusia, dan serangan ini sebenarnya diorganisir oleh Barat, dengan bantuan senjata Barat, dengan bantuan sumber daya intelijen mereka, bahkan dengan partisipasi langsung dari kolektif Barat. Dan kita tidak menanggapi. Dan di sini orang-orang punya pertanyaan: mengapa tidak menanggapi dengan benar, kita adalah kekuatan nuklir?"

Volyntsev mengusulkan penggunaan senjata nuklir untuk menyerang Terowongan Beskydy Ukraina, jalur kereta api di wilayah Lviv yang dilaporkan digunakan untuk mengangkut senjata Barat yang digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina.

Dia mengatakan akan sangat sulit untuk menghancurkannya dengan senjata konvensional, mengingat terowongan adalah tempat perlindungan bom yang paling dapat diandalkan.

Kekuatan destruktif senjata nuklir jauh lebih besar, kata fisikawan itu.

Volyntsev menyarankan penggunaan "bom hidrogen kecil" untuk melakukan "serangan nuklir ringan" di terowongan untuk memblokir rute pasokan utama.

"Ya, beberapa radioaktivitas akan terjadi. Namun, ini adalah opsi yang tidak meninggalkan kontaminasi radioaktif yang besar di atmosfer dan beban di tanah," katanya. "Ya, akan ada korban...tetapi semuanya dapat dilakukan dengan kerusakan minimal."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)