AIM-174B, Rudal Canggih Bisa Lindungi Kapal Induk AS Sekaligus Serang China
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Penempatan AIM-174B, rudal udara-ke-udara jarak sangat jauh terbaru Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Indo-Pasifik dapat menghapus keunggulan China dalam jangkauan udara.
Itu merupakan penilaian para pakar sebagai bagian dari fokus yang semakin intensif untuk memproyeksikan kekuatan di tengah ketegangan yang tinggi di kawasan tersebut, terutama di Laut China Selatan.
AIM-174B, yang dikembangkan dari rudal pertahanan udara Raytheon SM-6 yang tersedia secara luas, merupakan rudal dengan jangkauan terjauh yang pernah dimiliki Amerika Serikat dan secara resmi diakui pada bulan Juli.
Rudal ini memiliki tiga keunggulan utama: dapat terbang beberapa kali lebih jauh daripada opsi terbaik AS berikutnya; AIM-120 AMRAAM, tidak memerlukan jalur produksi baru, dan kompatibel dengan pesawat setidaknya satu sekutu Amerika; Australia.
Yang terpenting, senjata seperti AIM-174B—yang dapat menyerang target udara sejauh 400 kilometer—memiliki jangkauan lebih jauh dari rudal PL-15 China, yang memungkinkan jet AS untuk menjaga ancaman lebih jauh dari kapal induk dan dengan aman menyerang target China yang "bernilai tinggi" seperti pesawat komando dan kendali.
"Amerika Serikat dapat memastikan keamanan aset penting mereka, seperti kelompok kapal induk, dan melancarkan serangan jarak jauh terhadap target PLA [Tentara Pembebasan Rakyat]," kata Chieh Chung, seorang peneliti di Association of Strategic Foresight, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Taipei, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/8/2024).
Barat belum dapat melakukannya dengan mudah hingga saat ini. AIM-120, rudal jarak jauh standar untuk pesawat AS, memiliki jangkauan maksimum sekitar 150 km, yang mengharuskan pesawat peluncur terbang lebih dalam ke wilayah yang diperebutkan dan membuat kapal induk menghadapi bahaya serangan antikapal yang lebih besar.
Setiap jenis konflik Laut China Selatan dalam apa yang disebut Rantai Pulau Pertama, yang membentang dari Indonesia di timur laut hingga daratan Jepang, berarti Angkatan Laut AS akan beroperasi dalam jarak beberapa ratus kilometer dari musuhnya; China.
Mendukung Taiwan dalam invasi akan menarik Angkatan Laut As lebih dekat.
Itu merupakan penilaian para pakar sebagai bagian dari fokus yang semakin intensif untuk memproyeksikan kekuatan di tengah ketegangan yang tinggi di kawasan tersebut, terutama di Laut China Selatan.
AIM-174B, yang dikembangkan dari rudal pertahanan udara Raytheon SM-6 yang tersedia secara luas, merupakan rudal dengan jangkauan terjauh yang pernah dimiliki Amerika Serikat dan secara resmi diakui pada bulan Juli.
Rudal ini memiliki tiga keunggulan utama: dapat terbang beberapa kali lebih jauh daripada opsi terbaik AS berikutnya; AIM-120 AMRAAM, tidak memerlukan jalur produksi baru, dan kompatibel dengan pesawat setidaknya satu sekutu Amerika; Australia.
Yang terpenting, senjata seperti AIM-174B—yang dapat menyerang target udara sejauh 400 kilometer—memiliki jangkauan lebih jauh dari rudal PL-15 China, yang memungkinkan jet AS untuk menjaga ancaman lebih jauh dari kapal induk dan dengan aman menyerang target China yang "bernilai tinggi" seperti pesawat komando dan kendali.
"Amerika Serikat dapat memastikan keamanan aset penting mereka, seperti kelompok kapal induk, dan melancarkan serangan jarak jauh terhadap target PLA [Tentara Pembebasan Rakyat]," kata Chieh Chung, seorang peneliti di Association of Strategic Foresight, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Taipei, seperti dikutip Reuters, Kamis (15/8/2024).
Barat belum dapat melakukannya dengan mudah hingga saat ini. AIM-120, rudal jarak jauh standar untuk pesawat AS, memiliki jangkauan maksimum sekitar 150 km, yang mengharuskan pesawat peluncur terbang lebih dalam ke wilayah yang diperebutkan dan membuat kapal induk menghadapi bahaya serangan antikapal yang lebih besar.
Setiap jenis konflik Laut China Selatan dalam apa yang disebut Rantai Pulau Pertama, yang membentang dari Indonesia di timur laut hingga daratan Jepang, berarti Angkatan Laut AS akan beroperasi dalam jarak beberapa ratus kilometer dari musuhnya; China.
Mendukung Taiwan dalam invasi akan menarik Angkatan Laut As lebih dekat.