Jenderal Legendaris Israel: Bunuh Para Pemimpin Iran, Rezimnya Akan Runtuh!
loading...
A
A
A
Dia juga skeptis bahwa rezim para mullah berencana menggunakan senjata nuklir untuk melawan negara Yahudi tersebut.
"Kami pikir kami tahu niat Hamas di selatan, dan lihat apa yang terjadi. Tidak seorang pun dapat membuat prediksi di rumah sakit jiwa ini," katanya, mengecam serangan Hamas 7 Oktober 2023.
Lebih jauh, lanjut Sagi, Iran dengan bom atom akan menyebabkan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah dan konsekuensi bencana bagi keamanan Israel.
Dia mendesak Israel untuk menanggapi setiap ancaman dengan serius guna menghindari terulangnya peristiwa 7 Oktober.
Dia mengatakan orang Iran dia kenal baik. "Namun, para penguasa Iran religius dan sangat tidak populer. Israel perlu membunuh para pemimpin mereka dan rezim itu akan runtuh," serunya.
"Rakyat Iran telah mencintai kita sejak zaman Xerxes. Setiap kali protes antipemerintah meletus, Amerika hanya duduk di samping dan tidak melakukan apa pun. Mossad dan CIA harus mengorganisasi operasi bawah tanah untuk menyingkirkan para pemimpin Iran—dan rezim itu akan jatuh," paparnya.
Pada hari Minggu, juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Ali Mohammad Naeini mengatakan bahwa Israel akan menerima respons tegas atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.
Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf menegaskan bahwa membalas dendam atas kematian Haniyeh merupakan "tugas agama dan nasional."
Haniyeh terbunuh pada tanggal 31 Juli saat mengunjungi Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru negara tersebut, Masoud Pezeshkian.
"Kami pikir kami tahu niat Hamas di selatan, dan lihat apa yang terjadi. Tidak seorang pun dapat membuat prediksi di rumah sakit jiwa ini," katanya, mengecam serangan Hamas 7 Oktober 2023.
Lebih jauh, lanjut Sagi, Iran dengan bom atom akan menyebabkan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah dan konsekuensi bencana bagi keamanan Israel.
Dia mendesak Israel untuk menanggapi setiap ancaman dengan serius guna menghindari terulangnya peristiwa 7 Oktober.
Dia mengatakan orang Iran dia kenal baik. "Namun, para penguasa Iran religius dan sangat tidak populer. Israel perlu membunuh para pemimpin mereka dan rezim itu akan runtuh," serunya.
"Rakyat Iran telah mencintai kita sejak zaman Xerxes. Setiap kali protes antipemerintah meletus, Amerika hanya duduk di samping dan tidak melakukan apa pun. Mossad dan CIA harus mengorganisasi operasi bawah tanah untuk menyingkirkan para pemimpin Iran—dan rezim itu akan jatuh," paparnya.
Pada hari Minggu, juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Ali Mohammad Naeini mengatakan bahwa Israel akan menerima respons tegas atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu.
Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf menegaskan bahwa membalas dendam atas kematian Haniyeh merupakan "tugas agama dan nasional."
Haniyeh terbunuh pada tanggal 31 Juli saat mengunjungi Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru negara tersebut, Masoud Pezeshkian.