Putin Murka Rusia Diinvasi Balik, Perintahkan Pasukannya Usir Pasukan Ukraina dari Kursk
loading...
A
A
A
Otoritas wilayah Belgorod yang berdekatan dengan Kursk juga mengatakan bahwa mereka sedang mengevakuasi distrik perbatasan baru.
Menurut Smirnov, Ukraina telah menembus wilayah Kursk setidaknya sejauh 12 kilometer (tujuh mil) dan telah merebut 28 kota dan desa, dengan garis depan baru sepanjang 40 kilometer.
Namun Syrsky mengatakan bahwa sampai saat ini, sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia berada di bawah kendali, yang menunjukkan bahwa wilayah yang direbut lebih dari dua kali lipat lebih besar.
Dia mengatakan bahwa pertempuran sedang berlangsung hampir di seluruh garis depan. "Dan situasinya berada di bawah kendali kami," katanya.
Putin mengatakan Rusia akan menanggapi dengan menunjukkan "dukungan bulat bagi semua yang dalam kesulitan" dan mengeklaim telah terjadi peningkatan jumlah orang yang mendaftar untuk bertempur.
"Musuh akan menerima balasan yang setimpal," katanya.
Analis politik dan mantan diplomat di Kedutaan Besar AS di Moskow, Donald Jensen, mengatakan berdasarkan semua indikasi, Putin memperkuat tekadnya untuk menang. "Itu berarti tidak ada pembicaraan (perdamaian)," katanya.
Jensen mengatakan kepada program "Asia First" CNA bahwa Rusia melihat negosiasi sebagai alat untuk meraih kemenangan, bukan sarana untuk mencapai penyelesaian. Keinginan Ukraina untuk merdeka juga bertolak belakang dengan keinginan Rusia untuk memusnahkan Ukraina.
"Itu berarti ada jurang pemisah yang besar antara kedua belah pihak. Saya tidak berharap (pembicaraan perdamaian) akan terjadi dalam waktu dekat, kecuali satu pihak atau pihak lainnya runtuh di medan perang," imbuh penasihat senior untuk Rusia dan Eropa di lembaga nirlaba US Institute of Peace tersebut.
Menurut Smirnov, Ukraina telah menembus wilayah Kursk setidaknya sejauh 12 kilometer (tujuh mil) dan telah merebut 28 kota dan desa, dengan garis depan baru sepanjang 40 kilometer.
Namun Syrsky mengatakan bahwa sampai saat ini, sekitar 1.000 kilometer persegi wilayah Rusia berada di bawah kendali, yang menunjukkan bahwa wilayah yang direbut lebih dari dua kali lipat lebih besar.
Dia mengatakan bahwa pertempuran sedang berlangsung hampir di seluruh garis depan. "Dan situasinya berada di bawah kendali kami," katanya.
Putin mengatakan Rusia akan menanggapi dengan menunjukkan "dukungan bulat bagi semua yang dalam kesulitan" dan mengeklaim telah terjadi peningkatan jumlah orang yang mendaftar untuk bertempur.
"Musuh akan menerima balasan yang setimpal," katanya.
Analis politik dan mantan diplomat di Kedutaan Besar AS di Moskow, Donald Jensen, mengatakan berdasarkan semua indikasi, Putin memperkuat tekadnya untuk menang. "Itu berarti tidak ada pembicaraan (perdamaian)," katanya.
Jensen mengatakan kepada program "Asia First" CNA bahwa Rusia melihat negosiasi sebagai alat untuk meraih kemenangan, bukan sarana untuk mencapai penyelesaian. Keinginan Ukraina untuk merdeka juga bertolak belakang dengan keinginan Rusia untuk memusnahkan Ukraina.
"Itu berarti ada jurang pemisah yang besar antara kedua belah pihak. Saya tidak berharap (pembicaraan perdamaian) akan terjadi dalam waktu dekat, kecuali satu pihak atau pihak lainnya runtuh di medan perang," imbuh penasihat senior untuk Rusia dan Eropa di lembaga nirlaba US Institute of Peace tersebut.