Biadabnya Israel Bantai 93 Orang di Masjid dan Sekolah Gaza: ‘Mayat Berserakan, Takutlah pada Tuhan!’

Minggu, 11 Agustus 2024 - 06:41 WIB
loading...
Biadabnya Israel Bantai...
Israel Bantai 93 Orang di masjid dan sekolah Gaza, Palestina. Foto/EPA
A A A
GAZA - Kantong-kantong mayat putih berserakan di lantai dan suasana duka memenuhi udara setelah sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi diserang rudal Israel pada hari Sabtu. Ini adalah pemandangan mengerikan dan semakin umum dalam perang Gaza.

Salat subuh dibubarkan oleh serangan udara tiga kali dini hari dari jet-jet tempur Israel, yang menghancurkan madrasah Al-Tabieen dan masjid di Kota Gaza.

Setelah kejadian mengerikan itu, potongan-potongan tubuh berserakan di sekitar reruntuhan dan tubuh-tubuh yang hangus dan berlumuran darah tergeletak di reruntuhan kompleks dua lantai itu.

Para relawan berwajah muram menumpuk mayat-mayat dalam selimut berlumuran darah ke dalam ambulans, sementara orang-orang yang terluka parah tergeletak mengerang di tanah.



Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan sedikitnya 93 orang tewas, 17 di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menjadikannya salah satu serangan paling mematikan dalam perang tersebut.

Militer Israel membantah jumlah korban tewas. ”Sekolah itu menjadi sasaran amunisi presisi karena berfungsi sebagai fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang aktif,” katanya.

Insiden semacam itu telah menjadi pola dalam beberapa minggu terakhir. Menurut penghitungan AFP, Minggu (11/8/2024), sedikitnya 14 sekolah yang melindungi para pengungsi Gaza telah diserang sejak 6 Juli, menewaskan lebih dari 280 orang.

"Orang-orang yang damai—wanita, anak-anak, dan pemuda—sedang melaksanakan salat Subuh seperti biasa ketika tiba-tiba sebuah rudal menghantam mereka," kata Abu Wassim, yang tinggal di dekat situ dan datang untuk meninjau lokasi kejadian.

"Mereka hanya menjadi sisa-sisa. Anak-anak tercabik-cabik, dan wanita-wanita terbakar. Apa yang bisa kami katakan atau lakukan? Apa yang ada dalam kekuasaan kami?"

Mereka Hanya Salat


Saat matahari terbit dan para pelayat berkumpul, seorang pria membelai wajah seorang anak yang sudah meninggal yang dibungkus kantong plastik.



"Mereka [Israel] menjatuhkan rudal ke arah mereka [korban] saat mereka sedang salat. Takutlah kepada Tuhan, orang-orang! Takutlah kepada Tuhan, orang-orang Arab!" teriak seorang wanita yang meratapi mayat tersebut.

Seorang pria lain tampak kebingungan saat memegang mayat kecil yang dibungkus selimut. Di dekatnya, enam kantong mayat tergeletak di tanah, tiga di antaranya anak-anak. Al-Qur'an yang compang-camping ditumpuk di ambang jendela.

"Kami terbangun sebelum fajar karena suara tembakan," kata Sakr, seorang warga dari lingkungan tersebut yang hanya menyebutkan satu nama.

"Kami menuju lokasi dan menemukan sisa-sisa mayat warga sipil yang sedang melaksanakan salat dengan damai. Kami menemukan mayat anak-anak berserakan di jalan."

Seorang pria lainnya berkata: "Anda bahkan tidak dapat mengenali mayat-mayat itu, mayat-mayat itu berserakan.”

"Mereka yang dihantam adalah orang-orang telantar yang berlindung di sekolah. Apa salah mereka? Apa kesalahan mereka?" ujarnya.

Mohammad Al-Mughayyir, direktur departemen perlengkapan dan perlengkapan dinas pertahanan sipil Gaza, mengatakan kepada AFP bahwa enam sekolah di Kota Gaza telah menjadi sasaran dalam seminggu terakhir saja.

Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani berdalih bahwa sekitar 20 militan Hamas dan Jihad Islam Palestina beroperasi dari kompleks Al-Tabieen.

"Kompleks tersebut, dan masjid yang diserang di dalamnya, berfungsi sebagai fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang aktif," tulisnya di X.

Kemudian pada hari Sabtu, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan kepada wartawan bahwa serangan itu "langsung menargetkan" dua lantai sekolah.

“Serangan itu menghantam lantai atas yang ditempati wanita dan anak-anak dan lantai dasar yang digunakan untuk salat oleh orang-orang yang mengungsi," katanya.

Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data resmi Israel.

Militan Palestina menangkap 251 sandera, 111 di antaranya masih ditahan di Gaza, termasuk 39 yang menurut militer Israel telah tewas.

Sedangkan invasi brutal Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.790 orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)