Israel Mengebom Aula Sekolah saat Ratusan Orang Sedang Salat Subuh

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 14:35 WIB
loading...
Israel Mengebom Aula...
Israel mengebom aula sekolah saat ratusan orang sedang salat subuh. Foto/EPA
A A A
GAZA - Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah Gaza yang menampung orang-orang terlantar pada Sabtu (10/8/2024). Sementara tentara Israel mengatakan telah menyerang pusat komando Hamas.

"Serangan Israel menargetkan orang-orang terlantar saat melakukan salat Subuh, suatu hal yang menyebabkan peningkatan pesat dalam jumlah korban," kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dalam pernyataannya, tentara Israel mengatakan angkatan udaranya "menyerang pusat komando dan kendali yang berfungsi sebagai tempat persembunyian bagi teroris dan komandan Hamas."

“IAF secara tepat menyerang teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali Hamas yang tertanam di sekolah Al-Taba’een dan terletak berdekatan dengan sebuah masjid di Daraj Tuffah, yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi penduduk Kota Gaza," demikian klaim Israel, dilansir Al Jazeera.

“Sebelum serangan itu, sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi presisi, pengawasan udara, dan informasi intelijen,” tambahnya.

Juru bicara badan Hamas Mahmoud Basal menggambarkan insiden itu dalam sebuah posting di Telegram sebagai “pembantaian yang mengerikan”, dengan beberapa mayat terbakar.

Serangan itu terjadi dua hari setelah otoritas Gaza mengatakan lebih dari 18 orang tewas dalam serangan Israel terhadap dua sekolah lain di Kota Gaza, dengan militer mengatakan pada saat itu telah menyerang pusat komando Hamas.

Israel telah berjanji untuk menghancurkan kelompok Palestina itu sebagai balasan atas serangannya pada 7 Oktober, tetapi setuju untuk melanjutkan perundingan minggu depan atas permintaan mediator internasional setelah diplomasi intens yang bertujuan untuk mencegah konflik di seluruh wilayah.

Iran mengklaim bahwa Israel ingin menyebarkan perang di Timur Tengah, dan pejabat Hamas, beberapa analis dan kritikus di Israel mengatakan Netanyahu telah memperpanjang pertempuran untuk keuntungan politik.

Selama 10 bulan perang di Jalur Gaza, militer kembali ke beberapa daerah untuk melawan militan lagi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)