4 Negara Arab yang Marah dengan Serangan Bom Israel kepada Jamaah Salat Subuh di Sekolah Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Negara-negara Arab sudah mengutuk dan marah atas serangan bom Israel ke sekolah di Gaza saat ratusan warga melaksanakan salat Subuh.
Tamer Kirolos, direktur regional Save the Children, menyebut serangan Israel terhadap sekolah al-Tabin di Kota Gaza, yang menewaskan lebih dari 100 orang, sebagai "serangan paling mematikan terhadap sekolah sejak Oktober lalu".
"Sungguh menyedihkan melihat banyaknya korban yang ditimbulkan, termasuk banyaknya anak-anak dan orang-orang yang berada di sekolah untuk salat subuh," kata Kirolos, dilansir Al Jazeera.
Banyak anak dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan pagi ini di Kota Gaza, dan Kirolos mengatakan "anak-anak merupakan sekitar 40 persen dari populasi dan orang-orang yang tewas dan terluka sejak Oktober" di Jalur Gaza.
"Warga sipil, anak-anak, harus dilindungi. Gencatan senjata definitif segera adalah satu-satunya cara yang dapat diperkirakan untuk mewujudkannya," tambahnya.
Melansir Al Jazeera, dalam pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa "tanpa adanya sikap internasional yang tegas untuk menahan agresi Israel dan memaksanya untuk menghormati hukum internasional serta menghentikan agresinya terhadap Gaza, maka akibatnya adalah pembunuhan, kematian, dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Kementerian tersebut mengatakan serangan tersebut, yang terjadi beberapa hari setelah mediator meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi pada tanggal 15 Agustus, merupakan "indikasi upaya pemerintah Israel untuk memblokir upaya ini dan menundanya".
Ia menambahkan bahwa Israel telah membuktikan sekali lagi bahwa mereka tidak berkomitmen pada hukum internasional atau prinsip moral apa pun.
Kanaani mengatakan satu-satunya cara untuk menghadapi Israel adalah dengan negara-negara Muslim secara praktis dan tegas mendukung bangsa Palestina.
Tamer Kirolos, direktur regional Save the Children, menyebut serangan Israel terhadap sekolah al-Tabin di Kota Gaza, yang menewaskan lebih dari 100 orang, sebagai "serangan paling mematikan terhadap sekolah sejak Oktober lalu".
"Sungguh menyedihkan melihat banyaknya korban yang ditimbulkan, termasuk banyaknya anak-anak dan orang-orang yang berada di sekolah untuk salat subuh," kata Kirolos, dilansir Al Jazeera.
Banyak anak dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan pagi ini di Kota Gaza, dan Kirolos mengatakan "anak-anak merupakan sekitar 40 persen dari populasi dan orang-orang yang tewas dan terluka sejak Oktober" di Jalur Gaza.
"Warga sipil, anak-anak, harus dilindungi. Gencatan senjata definitif segera adalah satu-satunya cara yang dapat diperkirakan untuk mewujudkannya," tambahnya.
4 Negara Arab yang Marah dengan Serangan Bom Israel kepada Jamaah Salat Subuh di Sekolah Gaza
1. Yordania
Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa serangan Israel terhadap kompleks sekolah di Kota Gaza bertentangan dengan "semua nilai kemanusiaan".Melansir Al Jazeera, dalam pernyataan tersebut, ditambahkan bahwa "tanpa adanya sikap internasional yang tegas untuk menahan agresi Israel dan memaksanya untuk menghormati hukum internasional serta menghentikan agresinya terhadap Gaza, maka akibatnya adalah pembunuhan, kematian, dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Kementerian tersebut mengatakan serangan tersebut, yang terjadi beberapa hari setelah mediator meminta Israel dan Hamas untuk melanjutkan negosiasi pada tanggal 15 Agustus, merupakan "indikasi upaya pemerintah Israel untuk memblokir upaya ini dan menundanya".
2. Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengutuk serangan Israel terhadap sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Kota Gaza, dan menggambarkan serangan tersebut dalam sebuah pernyataan sebagai contoh genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.Ia menambahkan bahwa Israel telah membuktikan sekali lagi bahwa mereka tidak berkomitmen pada hukum internasional atau prinsip moral apa pun.
Kanaani mengatakan satu-satunya cara untuk menghadapi Israel adalah dengan negara-negara Muslim secara praktis dan tegas mendukung bangsa Palestina.