Polisi AS Tembak Pria Kulit Hitam 7 Kali, Kerusuhan Pecah di Kenosha
loading...
A
A
A
KENOSHA - Kerusuhan dan penjarahan melanda Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) sejak Minggu. Kerusuhan pecah setelah polisi menembak seorang pria kulit hitam di punggungnya hingga tujuh kali dan viral di media sosial.
Massa perusuh menyerang gedung pengadilan dan melemparkan bom molotov ke petugas polisi di Wisconsin. Para perusuh masuk ke gedung pengadilan dan menyalakan api di lantai dasar. Pada saat yang bersamaan, penjarahan terjadi di wilayah tersebut.
Sebuah video singkat yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan massa yang marah mengelilingi sebuah mobil patroli polisi. Bom molotov dilemparkan ke petugas. Beberapa detik kemudian seorang petugas terlihat tiba-tiba jatuh ke tanah, di mana seorang saksi mata mengatakan bahwa dia “baru saja ditembaki”.
Unjuk rasa pecah di berbagai ruas jalan, di mana demonstran meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada bagian". Orang-orang berdemonstrasi di luar Gedung Keamanan Umum Kenosha Couny meskipun jam malam diberlakukan hingga jam 7 pagi pada hari Senin. (Baca: Trump: Lebih Banyak Kulit Putih Dibunuh Polisi daripada Kulit Hitam )
Media lokal melaporkan bahwa orang-orang sedang memecahkan jendela mobil polisi yang diparkir.
Kemarahan publik itu dipicu oleh penembakan yang melibatkan polisi pada Minggu malam. Video mengerikan yang dengan viral di media sosial menunjukkan seorang pria kulit hitam berjalan menuju SUV diikuti oleh dua petugas polisi, di mana salah satu dari petugas menembaki pria itu saat membuka pintu mobil. Menurut laporan media setempat, setidaknya tujuh tembakan dilepaskan.
Polisi mengatakan mereka menanggapi "insiden domestik", tanpa memberikan rincian tambahan.
Korban, Jacob Blake, 29, diterbangkan ke rumah sakit di Milwaukee. Seorang pria yang mengaku sebagai temannya menulis di media sosial bahwa Blake "keluar dari operasi dan kini berada di ICU." (Baca juga: Keluarga George Floyd Gugat Minneapolis dan Polisi )
Gubernur Wisconsin Tony Evers membandingkan penembakan Blake dengan kematian George Floyd dan orang kulit hitam Amerika lainnya yang tewas dalam pertengkaran dengan polisi.
“Meskipun kami belum memiliki semua detailnya, yang kami tahu pasti adalah bahwa dia bukanlah orang atau orang kulit hitam pertama yang ditembak atau terluka atau dibunuh tanpa ampun di tangan individu dalam penegakan hukum,” kata Evers, seperti dikutip Russia Today, Selasa (25/8/2020).
Massa perusuh menyerang gedung pengadilan dan melemparkan bom molotov ke petugas polisi di Wisconsin. Para perusuh masuk ke gedung pengadilan dan menyalakan api di lantai dasar. Pada saat yang bersamaan, penjarahan terjadi di wilayah tersebut.
Sebuah video singkat yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan massa yang marah mengelilingi sebuah mobil patroli polisi. Bom molotov dilemparkan ke petugas. Beberapa detik kemudian seorang petugas terlihat tiba-tiba jatuh ke tanah, di mana seorang saksi mata mengatakan bahwa dia “baru saja ditembaki”.
Unjuk rasa pecah di berbagai ruas jalan, di mana demonstran meneriakkan "Tidak ada keadilan, tidak ada bagian". Orang-orang berdemonstrasi di luar Gedung Keamanan Umum Kenosha Couny meskipun jam malam diberlakukan hingga jam 7 pagi pada hari Senin. (Baca: Trump: Lebih Banyak Kulit Putih Dibunuh Polisi daripada Kulit Hitam )
Media lokal melaporkan bahwa orang-orang sedang memecahkan jendela mobil polisi yang diparkir.
Kemarahan publik itu dipicu oleh penembakan yang melibatkan polisi pada Minggu malam. Video mengerikan yang dengan viral di media sosial menunjukkan seorang pria kulit hitam berjalan menuju SUV diikuti oleh dua petugas polisi, di mana salah satu dari petugas menembaki pria itu saat membuka pintu mobil. Menurut laporan media setempat, setidaknya tujuh tembakan dilepaskan.
Polisi mengatakan mereka menanggapi "insiden domestik", tanpa memberikan rincian tambahan.
Korban, Jacob Blake, 29, diterbangkan ke rumah sakit di Milwaukee. Seorang pria yang mengaku sebagai temannya menulis di media sosial bahwa Blake "keluar dari operasi dan kini berada di ICU." (Baca juga: Keluarga George Floyd Gugat Minneapolis dan Polisi )
Gubernur Wisconsin Tony Evers membandingkan penembakan Blake dengan kematian George Floyd dan orang kulit hitam Amerika lainnya yang tewas dalam pertengkaran dengan polisi.
“Meskipun kami belum memiliki semua detailnya, yang kami tahu pasti adalah bahwa dia bukanlah orang atau orang kulit hitam pertama yang ditembak atau terluka atau dibunuh tanpa ampun di tangan individu dalam penegakan hukum,” kata Evers, seperti dikutip Russia Today, Selasa (25/8/2020).
(min)