Putin Berjanji Akan Balas Uji Coba Rudal AS

Kamis, 22 Agustus 2019 - 08:16 WIB
Putin Berjanji Akan Balas Uji Coba Rudal AS
Putin Berjanji Akan Balas Uji Coba Rudal AS
A A A
HELSINKI - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara terkait uji coba rudal balistik berbasis darat yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS). Menurut Putin, uji coba rudal AS menimbulkan ancaman baru bagi Rusia dan ia pun menjanjikan reaksi balasan.

AS beberapa hari lalu melakukan uji coba rudal jelajah Tomahawk yang telah dimodifikasi. Rudal tersebut secara akurat berhasil menghantam sasaran yang berjarak lebih dari 500 kilometer. Uji coba pada hari Minggu itu dilakukan setelah AS dan Rusia menarik diri dari Perjanjian Angkatan Nuklir Menengah (INF) 1987 yang melarang senjata semacam itu. (Baca juga: Abaikan Peringatan Rusia, AS Uji Coba Rudal Terlarang )

Berbicara setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, Putin mengatakan Rusia akan merancang senjata serupa dengan AS. Namun ia menegaskan bahwa Rusia tidak akan menyebarkan rudal yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian INF itu ke daerah mana pun sebelum AS melakukannya terlebih dahulu.

Putin menilai uji coba itu dilakukan menggunakan peluncur yang serupa dengan yang ditempatkan di situs pertahanan rudal AS di Rumania. Menurutnya fasilitas rudal di Rumania dan situs serupa yang akan dikerahkan di Polandia juga dapat digunakan untuk rudal yang dimaksudkan menghantam sasaran di darat alih-alih sebagai pencegat.

"Rudal seperti itu dapat diluncurkan dari fasilitas di Rumania, serta yang akan dikerahkan di Polandia," katanya.

“Itu hanya membutuhkan penyesuaian perangkat lunak. Saya tidak yakin bahwa teman-teman Amerika kami akan membagikan informasi tentang perangkat lunak mana yang mereka gunakan bahkan dengan mitra mereka di Eropa," terangnya.

"Bagi Rusia itu berarti munculnya ancaman baru, yang berarti kita akan bereaksi sesuai dengan itu," ujarnya seperti dikutip dari AP, Kamis (22/8/2019).

Putin berpendapat uji coba itu menunjukkan AS telah memulai pekerjaannya membuat rudal jarak jauh sebelum menyatakan niatnya untuk menarik diri dari Pakta INF.

"Amerika telah menguji rudal ini terlalu cepat setelah menarik diri dari perjanjian," ucap Putin.

"Itu memberi kami alasan kuat untuk percaya bahwa mereka telah mulai bekerja untuk mengadaptasi rudal yang diluncurkan laut jauh sebelum mereka mulai mencari alasan untuk memilih keluar dari perjanjian," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3712 seconds (0.1#10.140)