Profil Muhammad Yunus, Peraih Nobel yang Kini Jadi PM Sementara Bangladesh

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 13:34 WIB
loading...
A A A
Dia pernah menyebut Hasina sebagai “pengisap darah".



Pada bulan Januari, Yunus dihukum karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan Bangladesh dalam persidangan yang dikecam oleh para pendukungnya karena bermotif politik.

Tahun lalu, lebih dari 100 peraih Nobel menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar dakwaan tersebut ditangguhkan.

Amnesty International mengatakan kasus tersebut "melambangkan keadaan hak asasi manusia yang terkepung di Bangladesh, di mana pihak berwenang telah mengikis kebebasan dan memaksa para pengkritik untuk tunduk".

Muhammad Yunus lahir pada tahun 1940 di Chattogram, sebuah kota pelabuhan di Bangladesh. Dia menerima gelar doktor dari Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat dan mengajar di sana sebentar sebelum kembali ke Bangladesh.

Dalam wawancara tahun 2004 dengan Associated Press, Yunus mengatakan bahwa dia memiliki "gerakan eureka" untuk mendirikan Grameen Bank ketika dia bertemu dengan seorang perempuan miskin yang menenun bangku bambu yang sedang berjuang membayar utangnya.

"Saya tidak dapat mengerti bagaimana dia bisa begitu miskin ketika dia membuat barang-barang yang begitu indah," kenangnya dalam wawancara tersebut.

Seorang ekonom dan bankir berdasarkan profesinya, Yunus dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2006 karena memelopori penggunaan kredit mikro untuk membantu orang-orang miskin, khususnya perempuan.

Dia dianggap berjasa mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Bagaimana Kondisi Rusia...
Bagaimana Kondisi Rusia sebelum Revolusi?
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Georgia Kacau, Presiden...
Georgia Kacau, Presiden Ogah Lengser dan PM-nya Tuduh Oposisi Rencanakan Revolusi
Viral! Pasangan Homoseks...
Viral! Pasangan Homoseks Dipukuli Massa hingga Tewas, Bermula dari Adegan Mobil Bergoyang
4 Negara Mayoritas Muslim...
4 Negara Mayoritas Muslim yang Dijajah Inggris
Turun dari Kapal Perang,...
Turun dari Kapal Perang, 2 Tentara AS Diamuk Massa di Turki
Badan Intelijen Rusia...
Badan Intelijen Rusia Tuding AS Persiapkan Revolusi Warna di Georgia
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Muhammad Jadi Nama Terpopuler...
Muhammad Jadi Nama Terpopuler untuk Bayi Lelaki di Inggris Raya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved