Profil Muhammad Yunus, Peraih Nobel yang Kini Jadi PM Sementara Bangladesh

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 13:34 WIB
loading...
A A A
Komite Penghargaan Nobel Perdamaian memuji Yunus dan Grameen Bank miliknya "atas upaya mereka untuk menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial dari bawah."

Sebuah profil Guardian tentang dirinya yang ditulis ketika dia memenangkan penghargaan tersebut menggambarkannya sebagai "orang yang sangat miskin seperti Bill Gates yang sangat miskin terhadap perangkat lunak komputer. Hanya saja bisnis Yunus berkembang pesat dalam lingkungan bisnis yang jauh lebih keras daripada Seattle yang rindang."

Yunus mendirikan Grameen Bank pada tahun 1983 untuk menyediakan pinjaman kecil bagi para pengusaha yang biasanya tidak memenuhi syarat untuk menerimanya.

Keberhasilan bank dalam mengangkat orang keluar dari kemiskinan menyebabkan upaya pembiayaan mikro serupa di negara-negara lain.

Dia mengalami masalah dengan Hasina pada tahun 2008, ketika pemerintahannya meluncurkan serangkaian penyelidikan terhadapnya.

Dalam sebuah wawancara awal tahun ini, Yunus tidak mau menjelaskan alasan permusuhan Hasina, tetapi orang lain mengaitkannya dengan usahanya yang gagal untuk mendirikan partai politik pada tahun 2007.

Selama penyelidikan, Hasina menuduh Yunus menggunakan kekerasan dan cara lain untuk mendapatkan kembali pinjaman dari perempuan miskin di pedesaan sebagai kepala Grameen Bank.

Yunus membantah tuduhan tersebut.

Pemerintah Hasina mulai meninjau kegiatan bank tersebut pada tahun 2011, dan Yunus dipecat sebagai direktur pelaksana karena diduga melanggar peraturan pensiun pemerintah.

Dia diadili pada tahun 2013 atas tuduhan menerima uang tanpa izin pemerintah, termasuk Hadiah Nobel dan royalti dari sebuah buku.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Bagaimana Kondisi Rusia...
Bagaimana Kondisi Rusia sebelum Revolusi?
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Georgia Kacau, Presiden...
Georgia Kacau, Presiden Ogah Lengser dan PM-nya Tuduh Oposisi Rencanakan Revolusi
Viral! Pasangan Homoseks...
Viral! Pasangan Homoseks Dipukuli Massa hingga Tewas, Bermula dari Adegan Mobil Bergoyang
4 Negara Mayoritas Muslim...
4 Negara Mayoritas Muslim yang Dijajah Inggris
Turun dari Kapal Perang,...
Turun dari Kapal Perang, 2 Tentara AS Diamuk Massa di Turki
Badan Intelijen Rusia...
Badan Intelijen Rusia Tuding AS Persiapkan Revolusi Warna di Georgia
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Jadi Kawan Israel, Maroko...
Jadi Kawan Israel, Maroko Negara Arab Pertama yang Terima F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved