Abaikan Sanksi AS, Iran-Venezuela Tingkatkan Kerja Sama Anti Virus Corona
loading...
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan koleganya dari Iran Hassan Rouhani melakukan pembicaraan melalui telepon. Keduanya sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam menghadapi langkah-langkah sepihak ilegal yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap kedua negara.
"Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat ikatan komprehensif historis kerja sama antara kedua negara, terutama mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh keadaan global saat ini karena efek pandemi COVID-19 terhadap kehidupan jutaan manusia dan konsekuensinya bagi ekonomi global," kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (14/4/2020).
Menurut Arreaza, selama pembicaraan, kedua presiden itu juga meninjau kembali perjanjian Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini dan sekutunya (OPEC+). Mereka menilai sangat penting untuk memperkuat asosiasi utama produsen minyak mentah yang menjadi milik Iran dan Venezuela.
Negara Amerika Latin dan Persia itu telah menjadi sasaran manuver ilegal Washington meskipun ada seruan internasional untuk mencabut sanksi-sanksi ini setidaknya selama krisis global COVID-19.
AS menjatuhkan sanksi sebagai bentuk tekanan kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur dari posisinya. AS adalah pendukung tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido.
AS juga menjatuhkan sanksi kepada Iran setelah sebelumnya menarik diri dari perjanjian nuklir internasional. AS meminta renegosiasi perjanjian nuklir dengan memasukkan program rudal Iran dan menghentikan dukungan bagi proksinya di Timur Tengah.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
"Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat ikatan komprehensif historis kerja sama antara kedua negara, terutama mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh keadaan global saat ini karena efek pandemi COVID-19 terhadap kehidupan jutaan manusia dan konsekuensinya bagi ekonomi global," kata Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (14/4/2020).
Menurut Arreaza, selama pembicaraan, kedua presiden itu juga meninjau kembali perjanjian Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini dan sekutunya (OPEC+). Mereka menilai sangat penting untuk memperkuat asosiasi utama produsen minyak mentah yang menjadi milik Iran dan Venezuela.
Negara Amerika Latin dan Persia itu telah menjadi sasaran manuver ilegal Washington meskipun ada seruan internasional untuk mencabut sanksi-sanksi ini setidaknya selama krisis global COVID-19.
AS menjatuhkan sanksi sebagai bentuk tekanan kepada Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur dari posisinya. AS adalah pendukung tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido.
AS juga menjatuhkan sanksi kepada Iran setelah sebelumnya menarik diri dari perjanjian nuklir internasional. AS meminta renegosiasi perjanjian nuklir dengan memasukkan program rudal Iran dan menghentikan dukungan bagi proksinya di Timur Tengah.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ber)